Monday, March 12, 2012

FENOMENA CUACA : TORNADO

Tornado merupakan salah satu fenomena cuaca yang penting karena dapat memberikan kerusakan parah. Yang dikenal dengan Tornado adalah sebuah kolom udara berputar yang menghubungkan awan cumulonimbus dan permukaan. Kebanyakan tornado memiliki kecepatan angin kurang dari  110 mil per jam (177 km/h) dan bergerak beberapa mil sebelum lenyap. Tornado yang paling ekstrim bisa memiliki kecepatan angin lebih dari 300 mph (480 km/h), memiliki lebar lebih dari dua mil (3.2 km).

Pengertian Tornado

Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai "kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong.."

Secara etimologi, Kata "tornado" merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol tronada ke bahasa inggris, tornado, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada dan tornar ("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat. Tornado juga secara umum dikenal sebagai twisters.

Proses Terjadinya Tornado

Sebelum ke proses terjadinya tornado, kita harus mengetahui awan cumulonimbus dulu. Bagi yang belum baca, silahkan baca dulu artikel awan cumulonimbus. Di dalam awan cumulonimbus ada yang disebut dengan downdraft dan updraft. Sebaiknya baca dulu artikel fenomena cuaca : thunderstorm. Kenapa harus baca tentang Thunderstorm dulu? karena Tornado ga bakal jauh-jauh dari yang namanya Thunderstorm.

Thunderstorm jenis supercell, merupakan tipe terbesar dari thunderstorm. Di dalamnya ada updraft yang kuat dan downdraft yang kuat. Di belakang thunderstorm biasanya updraft dan di depannya downdraft (presipitasi). Nah,di bagian updraft ini merupakan bagian dimana udara terangkat ke atas. 


Updraft yang sangat kuat (biasanya terjadi karena ada udara menyebar / divergensi di atas), menyebabkan terjadi tekanan rendah skala lokal. Udara terkumpul dari segala arah di titik dimana terjadi updraft terbesar . Karena beda tekanannya sangat besar dan tiba-tiba, angin yang terkumpul akhirnya berputar dan menimbulkan funnel cloud (awan corong) atau yang disebut tuba cloud. Jika funnel cloud menyentuh permukaan, itulah yang disebut tornado.


Persebaran Tornado


Kalau dilihat dari peta di atas, wilayah yang paling sering mengalami tornado adalah  Amerika serikat. Sekitar 800-1000 tornado menerjang setiap tahun. Lalu bagaimana dengan Indonesia. Yah, seperti yang terlihat pada peta, wilayah kita merupakan wilayah yang lumayan aman dari tornado, kalaupun ada, intensitasnya tidak akan sebesar tornadonya Amerika Serikat.

Tingkatan Skala Tornado

Tingkatan skala tornado berdasarkan skala Fujita. Nama ini diambil dari nama penemunya yang seorang meteorologis bernama T. Theodore Fujita. Skala Fujita ini memiliki enam tingkatan yaitu:

1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph
2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil.
3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph.
4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph.
5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah.
6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya.

Sekian dulu ya, sebenarnya artikel ini masih ada lanjutannya, yaitu daur hidup tornado dan jenis-jenis tornado. Ditunggu aja....

2 comments: