Friday, March 2, 2012

BAGAIMANA VARIASI CURAH HUJAN DAPAT MEMICU GEMPA BUMI

Geofisika dan Meteorologi, yang satunya ilmu tentang bumi, yang satunya ilmu tentang atmosfer, tapi dua-duanya sama-sama ilmu bumi sih (ngelantur). Sebuah penelitian, tepatnya sebuah kajian, menemukan hubungan antara peristiwa meteorologi dan gempa bumi. Teori ini disebut hydroseismicity. Sebenarnya sih artikel tentang hydroseismicity ini sudah dipublikasikan di awal oktober tahun 2010, tapi ga ada salahnya kan kalau kita bahas lagi sekarang. siapa tahu ada yang belum tahu tentang hydroseismicity itu ndiri.

Sekarang kita beralih ke artikel di sciencedaily.com. artikel ini mungkin bisa menambah pengetahuan kita tentang keterkaitan peristiwa meteorologi dan gempa bumi (hydroseismicity)


ScienceDaily (Oct. 5, 2010) - Sebuah artikel yang baru mengeksplorasi gempa bumi kerak alam yang terkait dengan unsur-unsur dari siklus hidrologi, yang menggambarkan pergerakan berkelanjutan dari air di dalam, di atas dan di bawah permukaan bumi, termasuk badai dan topan. Teori hydroseismicity, pertama diartikulasikan pada tahun 1987, parameter yang digunakan antara lain gempa bumi intraplate dan dekat-intraplate, dengan dinamika siklus hidrologi.

Hipotesis Hydroseismicity menunjukkan variasi curah hujan mempengaruhi pori-cairan tekanan pada kedalaman dan bisa memicu gempa bumi di area yang sudah di bawah tekanan dan dekat kegagalan. Laporan ini mengutip dokumentasi peristiwa meteorologi - curah hujan, aliran sungai, angin topan - dan mengamati aktivitas seismik oleh lebih dari 20 tim riset di lima benua, menyediakan pengujian menyeluruh dan dukungan dari hipotesis Hydroseismicity.

Para penulis berpendapat bahwa korelasi dilaporkan antara peristiwa meteorologi dan kegempaan menunjukkan perlunya jaringan gempa yang lebih lokal dan regional pemantauan serta stasiun aliran tambahan pengukuran. Di masa depan itu harus mungkin untuk menemukan dan mengukur hubungan sebab akibat antara gempa bumi dan parameter meteorologi yang lebih baik ketika kedalaman fokus dan stasiun streaming pengukuran menjadi tersedia tersedia lebih banyak. Pengukuran hidrologi air tanah dan pemantauan gempa dan peramalan akhirnya bisa saling melengkapi

The above story is reprinted from materials provided by Seismological Society of America, via EurekAlert!, a service of AAAS.
Note: Materials may be edited for content and length. For further information, please contact the source cited above.

Journal Reference:
John K Costain and G. A Bollinger. An Overview of Hydroseismicity Research Results from 1987 to 2009. Bulletin of the Seismological Society of America, October 2010

No comments:

Post a Comment