tag:blogger.com,1999:blog-30000281397796557982024-02-20T22:25:37.314-08:00KAMUS METEOROLOGYLet's study about Meteorology and Astronomypuremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.comBlogger55125tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-555596543944434982013-07-15T19:36:00.000-07:002013-07-15T19:37:24.897-07:00AYO MANFAATKAN INFORMASI BANJIR DARI BMKG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
bencana banjir adalah bencana yang rutin datang pada musim hujan terutama di daerah kota-kota besar yang wilayah resapan airnya kurang dan drainasenya buruk. Salah satu kota yang rutin digenangi banjir setiap tahunnya adalah kota Jakarta. Nah, kalian tahu ngga sih kalau BMKG menyediakan informasi tentang potensi banjir di Jakarta? Jangan2 kebanyakan belum tahu nih... oke, yang mau tahu tentang informasi potensi banjir di jakarta dari BMKG lanjut baca artikel "Ayo manfaatkan Informasi Banjir dari BMKG" ini ya...<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Masih ingat bencana banjir yang menggenangi istana presiden Januari 2013 lalu ngga? Sebagian besar kegiatan masyarakat Jakarta lumpuh akibat bencana banjir tersebut. Bahkan banjir yang menggenangi bundarah HI itu memakan korban jiwa. Bencana banjir tersebut cukup membuat stress sehingga akhirnya gubernur Jakarta Joko Widodo mengambil langkah preventif dengan menyebar garam pada awan-awan yang tumbuh agar hujan turun sebelum mencapai jakarta (alias hujan buatan yang bahasa gaulnya cloud seeding)<br />
<br />
Sebenarnya banjir itu apa sih???<br />
<br />
Banjir adalah genangan yang terjadi akibat air yang berlebihan di daratan. Faktor-faktor pendukung banjir ini bisa macam-macam, contohnya : Curah hujan yang tinggi, drainase yang buruk, atau kurangnya resapan. Nah, pada dasarnya kita tidak bisa mengatur curah hujan yang datang sehingga banjir biasanya dicegah dengan mengatur drainase dan resapan. Selain itu kita dapat berhati-hati terhadap potensi bencana banjir di jakarta dengan rajin membuka informasi potensi banjir dari BMKG.<br />
<br />
Bagaimana caranya mendapatkan informasi potensi banjir Jakarta dari BMKG? check it out!<br />
<br />
Pertama-tama kita harus masuk ke situs BMKG terlebih dahulu : <a href="http://www.bmkg.go.id/" rel="nofollow" target="_blank">www.bmkg.go.id</a><br />
selanjutnya sorot bagian "METEOROLOGI" dan klik "Potensi Banjir Harian Jakarta" seperti pada gambar di bawah ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5VDxWCqC9-96ThnUh61Kl-AoWIPJNLRumXhWh5C9rJSyYDJB0mQoE_agsjyXN2ECvAYep7nH0pvh-0y3qq3hsarXZ0UJDbe7V_REFbPnmNOc8I5hNpr0vETIY7ubqTqoCujGONJjzGips/s1600/banjir+jakarta.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5VDxWCqC9-96ThnUh61Kl-AoWIPJNLRumXhWh5C9rJSyYDJB0mQoE_agsjyXN2ECvAYep7nH0pvh-0y3qq3hsarXZ0UJDbe7V_REFbPnmNOc8I5hNpr0vETIY7ubqTqoCujGONJjzGips/s400/banjir+jakarta.png" width="400" /></a></div>
<br />
Setelah itu akan muncul peta potensi banjir Jakarta seperti di bawah ini. Warna coklat menunjukkan potensi bencana banjir aman, hijau menunjukkan banjir yang rendah, kuning sedang dan merah tinggi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhqzQnnBFYO7LnUWi_VIwZKWzLGEepfXX6shYoe2Nk-th4HbGtdrCiyKlmRkrf0ebvbdkiQQXHh_RQyhxcaT8nBOu1PIB55jAE9DUr3VAi2LtLhkj__MQAl_S-tF1MY8xUzXUCViGeuqCs/s1600/bj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhqzQnnBFYO7LnUWi_VIwZKWzLGEepfXX6shYoe2Nk-th4HbGtdrCiyKlmRkrf0ebvbdkiQQXHh_RQyhxcaT8nBOu1PIB55jAE9DUr3VAi2LtLhkj__MQAl_S-tF1MY8xUzXUCViGeuqCs/s320/bj.jpg" width="320" /></a></div>
kalau begini kita bisa mengantisipasi bencana banjir sebelum terjadi. </div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-48982886759567949552012-10-30T18:23:00.001-07:002012-10-30T18:23:16.966-07:00CITRA SATELIT VISIBLE (SINAR TAMPAK)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: inherit;"><b>Citra satelit visible</b> merupakan <b>citra satelit</b> yang dapat digunakan untuk mendeteksi ketebalan atau kecerahan suatu objek di atmosfer. Di dalam dunia <b>meteorologi dan klimatologi</b> biasanya digunakan untuk <b>mendeteksi ketebalan awan</b>. Dengan melihat <b>citra satelit visible</b>, pengamat dapat menentukan mana <b>awan</b> yang tebal dan mana <b>awan</b> yang tipis.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b></b></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><b>Citra satelit visible</b> menggambarkan banyaknya
<b>radiasi matahari</b> yang dipantulkan oleh suatu permukaan yang sangat erat
kaitannya dengan <i>albedo </i>(<u>persentase jumlah cahaya yang dipantulkan objek dibandingkan dengan jumlah cahaya yang diterima</u>) suatu permukaan. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan, maka semakin putih warna <b>pencitraan</b>nya. semakin sedikit cahaya yang dipantulkan, semakin gelap juga hasil pencitraannya. <b>Citra satelit visible</b> serupa dengan
seolah-olah kita mengambil potret hitam-putih dari
bumi. Bagian yang terang menunjukkan dimana sinar matahari dipantulkan
kembali ke angkasa akibat awan dan liputan salju. </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBcoapFAuDvvHZ1punP89zGPmmcOUMU9vthILhnLZ4wcqd9ZdFoix8_mWk8WNat4faG1J-f_u9sGtNy8y-NTpN7LohNs-ys8H3k07jg7-UHvmCFuhjiov7DK6X4X1T696rNLyXVLVnYAo5/s1600/citravisible.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBcoapFAuDvvHZ1punP89zGPmmcOUMU9vthILhnLZ4wcqd9ZdFoix8_mWk8WNat4faG1J-f_u9sGtNy8y-NTpN7LohNs-ys8H3k07jg7-UHvmCFuhjiov7DK6X4X1T696rNLyXVLVnYAo5/s320/citravisible.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">Karakteristik Citra Visible</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">- Permukaan yang banyak memantulkan
radiasi matahari akan digambarkan dengan warna yang cerah (putih), sedangkan
permukaan yang banyak menyerap radiasi matahari digambarkan dengan warna yang
gelap sampai keabu-abuan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">- Awan yang tebal dan besar pada
citra ini digambarkan dengan warna yang cerah (keputih-putihan), karena
mempunyai albedo yang besar. Di lain pihak, awan yang tipis nampak agak gelap
sampai keabu-abuan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">- Lautan akan berwarna gelap pada
citra ini, karena sebagian besar radiasi matahari yang datang akan diserap. </span></div>
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">- Daratan akan mempunyai gradasi warna dari gelap hingga
gelap keabu2an tergantung pada besarnya albedo pada permukaan tersebut.</span></span><br />
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Kekurangan dari citra ini adalah, <b>citra satelit visible</b> hanya mengandalkan pemantulan sinar matahari oleh objek, jadi hanya bisa digunakan pada siang hari. </span></span><br />
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Dalam <b>citra satelit visible</b>, kita tidak bisa lepas dari <b>albedo</b>. di bawah ini adalah <b>pendekatan nilai albedo</b> untuk beberapa benda :</span></span><br />
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRiF4Z78sQS1wv6dvx9Z-LiBsgc2eCctunSOi5aJBLYJVOApBOtrBhyeBmCIOe0qziirPKJMPGcG5Ycgdlix_8ECUnp7ghFDSICPNznIhVAprdDPlmLsR-rkdSGUBOAnKBXmFj98EVjykM/s1600/citravisible1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRiF4Z78sQS1wv6dvx9Z-LiBsgc2eCctunSOi5aJBLYJVOApBOtrBhyeBmCIOe0qziirPKJMPGcG5Ycgdlix_8ECUnp7ghFDSICPNznIhVAprdDPlmLsR-rkdSGUBOAnKBXmFj98EVjykM/s320/citravisible1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaAJpui7QieKP420MUy5XYGbeA3o9B1pqveU7hV8lYYOpXIXbUEyYP9K9TsoMAvYYyoxqbcUTN3fzOBiU743AIEJCFRrWBPLFz-7CuLLiSNRQr8EXT-LyEvLCUVqYPmkoDLSosJAiHto-Y/s1600/pendekatan+albedocitravisible.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaAJpui7QieKP420MUy5XYGbeA3o9B1pqveU7hV8lYYOpXIXbUEyYP9K9TsoMAvYYyoxqbcUTN3fzOBiU743AIEJCFRrWBPLFz-7CuLLiSNRQr8EXT-LyEvLCUVqYPmkoDLSosJAiHto-Y/s400/pendekatan+albedocitravisible.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dengan mengetahui besarnya <b>albedo</b> dari benda-benda tersebut, kita bisa mendeteksi jenis benda tersebut dengan melihat <b>citra satelit visible</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: x-small;">Sumber : </span></div>
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;">slide mata kuliah interpretasi citra satelit dan radar
cuaca pertemuan 2 dan 3 oleh bapak Edi Mulsandi</span></span><br />
<span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-10806602457847565692012-10-14T17:41:00.001-07:002012-10-14T17:41:13.783-07:00SATELIT POLAR<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kita sudah membaca tentang
<a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/10/satelit-geostasioner.html" target="_blank">satelit geostasioner</a> pada artikel sebelumnya. Kali ini kita akan membahas satu
lagi jenis satelit berdasarkan orbitnya, yaitu <b>satelit polar</b>. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sebaiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai <b>orbit polar</b> yang digunakan oleh <b>satelit polar</b>. <b>Orbit </b></span><b>Polar </b><span lang="EN-US">adalah <b>orbit</b> </span>dimana <b>satelit</b> mengelilingi
bumi<span lang="EN-US"> yang berada </span>dekat
atau melewati daerah <b>kutub<span lang="EN-US"> Bumi</span></b>,
<span lang="EN-US">dengan <i>eksentrisitas orbital</i>
sama dengan </span>90<sup>0</sup> jika dilihat dari <b>garis khatulistiwa</b>. Jadi <b><span lang="EN-US">Satelit </span>polar</b><span lang="EN-US"> mengorbit hampir paralel dengan <i>garis meridien bumi</i></span><i>.</i>
<span lang="EN-US">Mereka melewati <b>kutub utara</b>
dan <b>kutub selatan</b> bumi tiap kali <b>revolusi bumi</b>. Saat bumi berotasi menuju
timur dibawah satelit, tiap monitor mengoperkan gambar kebarat sehingga
menghasilkan gambar dengan area yang lebih besar.</span></div>
<a name='more'></a> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcha1MvZQ65jvUIW6BYGX0tNTuenJiNhEhlv8ZL7q6lyJUgRrNOGilJVWpm5HvEvPQMI4hnbSHMm9lo1JbR-i14LdBRiAHevjHr79BZPue4BQb9xITvx9ZNPRBR6gPbjJQHqrUTDYMD7nz/s1600/satelitpolar1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcha1MvZQ65jvUIW6BYGX0tNTuenJiNhEhlv8ZL7q6lyJUgRrNOGilJVWpm5HvEvPQMI4hnbSHMm9lo1JbR-i14LdBRiAHevjHr79BZPue4BQb9xITvx9ZNPRBR6gPbjJQHqrUTDYMD7nz/s320/satelitpolar1.jpg" width="267" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Orbit polar</b> sering digunakan
untuk <b>pemetaan muka bumi</b>, <b>observasi muka bumi</b>, <b>satelit pengintai</b> dan beberapa <b>satelit
cuaca</b>. Selain itu ada juga yang
menggunakan <b>satelit </b>jenis ini untuk <b>komunikasi</b>. Meskipun <b>satelit polar</b> memiliki
<b>resolusi ruang</b> yang lebih besar dibandingkan dengan <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/10/satelit-geostasioner.html" target="_blank">satelit geostasioner</a>,
<b>satelit polar</b> juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari <b>satelit polar</b> adalah bahwa
tidak ada satu tempat di permukaan bumi dapat dirasakan terus menerus dari
<b>satelit </b>dalam <b>orbit kutub</b>. <b>Satelit polar </b>tidak tepat pada satu tempat di bumi, melainkan berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi di samping kekurangan tersebut,
<span lang="EN-US"><b>Satelit polar</b>
memiliki keuntungan dalam <b>memotret perawanan</b>
yang tepat berada dibawah mereka. Gambar <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/10/satelit-geostasioner.html" target="_blank">satelit geostasioner </a>untuk
daerah kutub terdistorsi</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">disebabkan <u>sudut penglihatan satelit yang
sempit kekutub</u>.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US"><b>Satelit polar</b> juga
mengorbit pada ketinggian yang lebih rendah</span>
(Kurang lebih 850 km) sehingga mampu menyediakan informasi badai dan sistem
perawanan yang lebih mendetail. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdoea4FK4MxQoJKLmjLuK2UrE45TTKZBIUcTCLAUdwNbgmPCKGuOTcp0Klf5q7loogmzL8KQzb5NSVlSEn_BSAUZri7V64NpFimHp4BAi3PcAD7AYT59n1sGLyKB5eybnHVjoj8VE-ruW8/s1600/satelitpolar2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdoea4FK4MxQoJKLmjLuK2UrE45TTKZBIUcTCLAUdwNbgmPCKGuOTcp0Klf5q7loogmzL8KQzb5NSVlSEn_BSAUZri7V64NpFimHp4BAi3PcAD7AYT59n1sGLyKB5eybnHVjoj8VE-ruW8/s400/satelitpolar2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam
yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Low
Earth Orbit (LEO): 500-2,000 km diatas permukaan bumi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Medium
Earth Orbit (MEO): 8,000-20,000 km diats permukaan bumi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Geosynchronous
Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Satelit polar</b> yang digunakan
dalam bidang <b>meteorologi</b> ; <span lang="EN-US"><i>Polar
Operational Enviromental Satellite (POES)</i></span> contohnya<span lang="EN-US"> DMSP, NOAA, TRMM,METOP-2,FY-1,</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">METEOR</span>,
<span lang="EN-US">Terra dan Aqua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yang dihasilkan oleh <b>satelit
polar </b>antara lain :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]-->Lokasi, intensitas dan pergerakan badai tropis </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]-->Deteksi kebakaran hutan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]-->Deteksi debu vulkanik (<span lang="EN-US">Volcanic ash detection</span>)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Local
sounding</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]-->Deteksi awan rendah dan kabut </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]-->Analisa tipe awan<span lang="EN-US">, NDVI, SST</span> dan<span lang="EN-US"> LST, OLR</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">•<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]-->Pemantauan ozon total</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">slide mata kuliah interpretasi
citra satelit dan radar cuaca pertemuan 2 oleh bapak Edi Mulsandi</span></div>
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 115%;"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Polar_orbit"><span style="font-size: x-small;">http://en.wikipedia.org/wiki/Polar_orbit</span></a></span></div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-51311367748399928492012-10-13T18:08:00.000-07:002012-10-13T18:08:00.299-07:00SATELIT GEOSTASIONER<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seperti yang telah dijelaskan
dalam artikel “<a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/10/satelit-dalam-dunia-meteorologi-dan.html" target="_blank">satelit dalam dunia meteorologi dan klimatologi</a>” sebelumnya,
berdasarkan <b>orbit edar</b>nya <b>satelit</b> dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu <b>satelit
geostasioner</b> dan <b>satelit polar</b>. Dalam artikel kali ini kita akan membahas
tentang <b>satelit geostasioner</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebelum menginjak ke <b>satelit
geostasioner</b>, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai <b>orbit
geostasioner</b>. Berdasarkan <i>wikipedia.org </i>: <span lang="EN-US"><b>Orbit Geostasioner </b>adalah <b>orbit geosinkron</b> yang berada tepat di atas
<b>ekuator Bumi</b> (lintang 0°), dengan <i>eksentrisitas orbital </i>sama dengan nol.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Dari</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">permukaan</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Bumi, objek
yang berada di <b>orbit geostasioner</b> akan tampak diam (tidak bergerak) diangkasa
karena <b>periode orbit objek</b> tersebut mengelilingi Bumi sama dengan <b>perioda
rotasi Bumi</b>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyqxB2jS5bWROka48KupZUBAvnLBBunQ-kRT6jWbk-0KGQY9bhXBjt6XBV7a6C1yWvV_Wxklnbia8QFvA9Fqzq5vo2eVIezsU3Fj22yz6Dk5N4MzhYOtPbbsJN54L2tBktjpLPx2TZDZxO/s1600/satelitgeostasioner1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyqxB2jS5bWROka48KupZUBAvnLBBunQ-kRT6jWbk-0KGQY9bhXBjt6XBV7a6C1yWvV_Wxklnbia8QFvA9Fqzq5vo2eVIezsU3Fj22yz6Dk5N4MzhYOtPbbsJN54L2tBktjpLPx2TZDZxO/s400/satelitgeostasioner1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Satelit geostasioner</b> memiliki
posisi tetap yaitu pada<span lang="EN-US">
<u>lintang 0°</u>, </span>perbedaan lokasi <b>satelit</b> ini hanya pada letak bujurnya saja.
<b>Satelit geostasioner </b>memiliki <u>kecepatan orbit yang sama dengan kecepatan rotasi
bumi</u><span lang="EN-US">. </span>Oleh karena
itulah satelit ini seakan-akan terlihat diam pada satu titik jika dipantau dari
permukaan bumi. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ide <b>satelit geostasioner </b>untuk
kegunaan komunikasi dipublikasikan pada tahun 1928 oleh <i>Herman Potočnik</i>. <b>Orbit
geostasioner </b>dipopulerkan pertama kali oleh penulis fiksi ilmiah <i>Arthur C.
Clarke </i>pada tahun 1945 sebagai <b>orbit </b>yang berguna untuk <b>satelit komunikasi</b>.
Oleh karena itu, orbit ini kadang disebut sebagai <b><i>orbit Clarke</i></b>. Dikenal pula
istilah <b><i>Sabuk Clarke</i></b> yang menunjukkan bagian angkasa 35.786 km dari permukaan
laut rata-rata di atas ekuator dimana <b>orbit </b>yang mendekati <b>geostasioner</b> dapat
dicapai.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ3ri7c_uP6s_0XPFqNzOhabHIsN4_5hExjw98rsA65ZplhDvGxVKABUSRob3i_VLJbUiwQSKCiwXHfkR-CgqQxhVdfQFCQMDvd02nnqCo-HuymfYOL4T3GmzKVn7W_5ytKE1SMl8r84tA/s1600/satelitgeostasioner2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ3ri7c_uP6s_0XPFqNzOhabHIsN4_5hExjw98rsA65ZplhDvGxVKABUSRob3i_VLJbUiwQSKCiwXHfkR-CgqQxhVdfQFCQMDvd02nnqCo-HuymfYOL4T3GmzKVn7W_5ytKE1SMl8r84tA/s400/satelitgeostasioner2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Karena posisi nya yang tetap, </span><span lang="EN-US"> </span><b><span lang="EN-US">satelit </span>geostasioner</b><span lang="EN-US"> mampu memonitor suatu </span>daerah<span lang="EN-US"> secara terus-menerus</span>. <b>Satelit
geostasioner </b>memiliki keunggulan dalam <b>resolusi waktu</b>. <span lang="EN-US"><b>Citra</b> yang diperoleh <b>satelit</b> ini merupakan <b>citra
real time</b>, artinya begitu kamera mengambil gambar maka langsung ditampilkan
, sehingga memungkinkan</span> <b>forecaster</b> untuk memonitor proses dari <b>sistem
cuaca</b> yang besar seperti <span lang="EN-US"><i>fronts</i>, <i>storms dan</i></span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US"><i>hurricanes</i>.
<b>Arah dan kecepatan angin</b> juga bisa diperkirakan berdasar</span>kan <span lang="EN-US"><b>monitoring pergerakan awan</b></span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akan tetapi <b>satelit geostasioner</b>
memiliki kekurangan dalam <b>resolusi ruang</b>. Area yang diamati terbatas hanya pada
area tertentu saja. Selain itu <b>resolusi wilayah</b>nya terlalu kasar karena letak
<b>satelit geostasioner</b> yang tinggi. Oleh karena itu <b>satelit geostasioner</b> lemah
dalam <b>pencitraan</b> pada ruang sempit tapi cocok untuk <b>memonitor sistem cuaca
besar</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify;">
Contoh cuaca geostasioner; <span lang="EN-US">Geostationary Operational
Enviromental Satellite (GOES) </span>: <span lang="EN-US"> GMS/MTSAT, Meteosat,INSAT,FY-2, dll.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: list 108.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRJG1x6JSUTlqVa3ILV5sDTek-K_8o6d26yI348NSD52qL8tPnOyam7vfVHucjJ66JIVT_6_EBLSDtYX-oJpM_wa0kaCaXVP09WzAMkI31wq8USXXOuPeey_q18pWAm7BGEdHvn4gM8mIY/s1600/satelitgeostasioner3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRJG1x6JSUTlqVa3ILV5sDTek-K_8o6d26yI348NSD52qL8tPnOyam7vfVHucjJ66JIVT_6_EBLSDtYX-oJpM_wa0kaCaXVP09WzAMkI31wq8USXXOuPeey_q18pWAm7BGEdHvn4gM8mIY/s320/satelitgeostasioner3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hasil pengamatan <b>satelit
geostasioner</b> untuk <b>meterologi</b> dan <b>klimatologi</b> :</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
- Lokasi, intensitas, dan
pergerakan badai tropis,</div>
- Deteksi debu vulkanik (<span lang="EN-US">Volcanic ash detection</span>)<br />- Pergerakan awan, angin, dan uap
air<br />- Deteksi kabut dan awan rendah<br />- Analisa tipe awan, SST, LST, OLR<br />- Radiasi matahari, pemantauan ozon
total<br />- Kelembaban troposfer atas<br />- Estimasi <span lang="EN-US">Pre</span>s<span lang="EN-US">ipita</span>si<br />- Sounding suhu dan kelembaban</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selain <b>satelit geostasioner</b>, masih ada <b>satelit polar</b>. Artikel tentang <b>satelit polar</b> akan dijelaskan pada posting berikutnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">slide mata kuliah interpretasi
citra satelit dan radar cuaca pertemuan 2 oleh bapak Edi Mulsandi</span></div>
<span style="font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 115%;"><span style="font-size: x-small;">http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_geostasioner</span></span></div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-49870261437762865552012-10-12T16:55:00.001-07:002012-10-12T16:55:32.606-07:00SATELIT DALAM DUNIA METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Meteorologi </b>dan <b>klimatologi</b>
memerlukan data untuk membantu penelitian sehingga didapat hasil yang berguna
seperti : <b>prakiraan cuaca (forecast)</b>, <b>informasi cuaca</b> untuk khalayak umum, <b>warning
cuaca ekstrim</b>, dan lain sebagainya. Dalam rangka memperoleh data, perlu
dilakukan <b>observasi</b> atau <b>pengamatan unsur-unsur meteorologi</b>. <b>Metode observasi</b>
dalam <b>meteorologi </b>dilakukan dalam dua metode yaitu metode langsung <i>(in situ)</i>
dan metode tidak langsung <i>(remote sensing)</i>. Pada metode langsung, pengamatan
dilakukan di stasiun-stasiun synoptik, penerbangan, maupun maritim. Sedangkan
pada metode tidak langsung <i>(remote sensing)</i> dilakukan menggunakan <b>radar</b> dan
<b>satelit</b>. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Satelit meteorologi</b> adalah
<b>satelit </b>yang dilengkapi <b>sensor remote sensing</b> <u>untuk mengawasi cuaca dan iklim
bumi</u>. <b>Satelit</b> melakukan pengukuran secara tidak langsung melalui <b>radiasi
gelombang elektromagnetik</b> yang ada di bawahnya. <b>Radiasi elektromagnetik
</b>merupakan dasar dari <b>teknologi remote sensing</b> dalam <b>meteorologi</b>. <b>Instrumen
remote sensing</b> merekam bagian-bagian dari
<b>spektrum elektromagnetik</b> yang diserap, diemisikan, atau disebar oleh gas
dan partikel di <b>atmosfer</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Secara umum <b>citra satelit cuaca</b>
dapat diartikan sebagai hasil pemrotetan pada suatu permukaan dengan
menggunakan suatu wahana yang ditempatkan pada suatu orbit oleh usaha manusia
dimana hasil pemrotetan tersebut bertujuan untuk melakukan <b>pengamatan cuaca</b>. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Instrumen satelit</b> yang mengukur
<b>energi elektromagnetik</b> disebut <b>radiometer</b>. Ada dua jenis radiometer yang secara
umum dibawa oleh satelit meteorologi :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>1. Imager</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memiliki dua <b>sensor</b> yaitu <b>visible</b>
(mengukur radiasi cahaya tampak dari matahari yang direfleksikan oleh benda
dibawahnya) dan <b>infrared</b> (mengukur radiasi infrared yang diemisikan / dipancarkan
oleh benda dibawahnya). </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18.75pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>1.1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Citra
Visible (Gelombang Pendek, Cahaya Tampak)</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengamati radiasi matahari yang
di refleksikan. Sebelum diterima oleh <b>satelit</b>, radiasi yang diterima akan
dipengaruhi oleh berbagai elemen di bawah ini :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6X8QmBC8HGS7xw6wD3S1KKjb9ndM4kUWhdqPL3VS4ZEfuLEMDIazLIx_q0SVI7tX1wx5WrcHvz6bC8cudPRQic8Y_GvXgLqAOr7L-xrumR1sN6scIpU12ih6kDAfJ_wsD7z9jo0za1Y5/s1600/satelit1a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6X8QmBC8HGS7xw6wD3S1KKjb9ndM4kUWhdqPL3VS4ZEfuLEMDIazLIx_q0SVI7tX1wx5WrcHvz6bC8cudPRQic8Y_GvXgLqAOr7L-xrumR1sN6scIpU12ih6kDAfJ_wsD7z9jo0za1Y5/s400/satelit1a.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18.75pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<!--[if !supportLists]--><b>1.2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Citra
Infra merah <span lang="EN-US">(</span>gelombang panjang<span lang="EN-US">, </span>sinar <span lang="EN-US">infra</span>merah<span lang="EN-US">)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengamati radiasi yang
dikeluarkan oleh target. Dalam hal ini <b>sinar inframerah</b> akan menggambarkan suhu
dari objek tersebut. Sebelum diterima oleh <b>satelit</b>, radiasi yang diterima akan
dipengaruhi oleh berbagai elemen di bawah ini :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6r0waPHIK0Tno0XB8j9_QCkkvQVHP3YnKG-GRXjVofwWWJE5HFfjOaA5j98704R65J4QG_432AQX7sB7Jkz0XrF269UhmT2puDY2ra1sx2w-7f1N9y04KZhm61YNJdPzqdHnIPyGtWu0r/s1600/satelit1b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6r0waPHIK0Tno0XB8j9_QCkkvQVHP3YnKG-GRXjVofwWWJE5HFfjOaA5j98704R65J4QG_432AQX7sB7Jkz0XrF269UhmT2puDY2ra1sx2w-7f1N9y04KZhm61YNJdPzqdHnIPyGtWu0r/s320/satelit1b.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>2. Sounder</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
memiliki <b>sensor sounder</b> untuk mengukur
<b>radiasi infrared</b> (menyediakan profil vertikal Suhu, Tekanan dan Uap air).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karakter utama dari suatu <b>image
(citra)</b> dalam <b>penginderaan jauh</b> adalah adanya <b>rentang panjang gelombang</b>
(<i>wavelength band)</i> yang dimilikinya.
<b>Radiasi</b> yang bisa dideteksi dengan sistem <b>penginderaan jarak jauh</b> antara lain :
<b>radiasi cahaya matahari</b> atau <b>panjang gelombang</b> dari <b>visible</b> dan <i>dekat infrared
sampai infrared</i>, panas atau dari distribusi spasial energi panas
yang dipantulkan permukaan bumi (<i>thermal</i>), serta refleksi gelombang mikro.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setiap material pada permukaan
bumi juga mempunyai <i>reflektansi </i>yang berbeda terhadap cahaya matahari. Sehingga
material-material tersebut akan mempunyai resolusi yang berbeda pada setiap
rentang panjang gelombang. Hal inilah yang nantinya dimanfaatkan untuk mengenali
awan, aerosol, debu vulkanik, dan lain sebagainya yang nantinya akan berguna
untuk <b>analisa cuaca</b> ke depannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berdasarkan panjang gelombang
yang diterima, terdapat tiga jenis satelit cuaca, yaitu <b>citra satelit tampak</b>
<i>(visible satellite imagery)</i>, <b>citra satelit infra merah</b> <i>(infrared satellite
imagery)</i>, dan <b>citra satelit uap air</b> <i>(water vapour satellite imagery)</i>. Dan
berdasarkan orbit edarnya dibagi menjadi <b>satelit geostasioner</b> dan <b>polar</b>. Hal-hal
ini akan di jelaskan di posting lain di blog ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber : slide mata kuliah
interpretasi citra satelit dan radar cuaca pertemuan 2 oleh bapak Edi Mulsandi.</span></div>
</div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-5601167274302943412012-10-07T08:21:00.007-07:002012-10-07T08:21:58.287-07:00MENGENAL MONSOON (MUSON)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sebagian besar populasi dunia berada di wilayah <b>monsoon</b>. <b>Monsoon </b>merupakan sirkulasi tahunan yang paling penting di wilayah <b>tropis</b> dan sangat mempengaruhi <b>musim tropis</b> dan sekitarnya. <b>Monsoon</b> sangat mempengaruhi <b>pola cuaca</b> di <b>wilayah tropis</b> dan umumnya berkaitan dengan <b>musim hujan dan kemarau</b>. Nah, Indonesia yang merupakan wilayah yang dipengaruhi oleh <b>monsoon</b>. akan sangat baik jika kita mempelajari <b>monsoon</b> untuk mengetahui <b>pola cuaca</b> di Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata <b>monsoon </b>berasal dari bahasa Arab '<i>mausim</i>' yang berarti '<i>musim/season</i>'. Istilah ini pertama kali digunakan untuk menyebutkan perubahan musiman angin permukaan umum di atas asia selatan dan samudera Hindia. Di Indonesia sendiri perubahan arah angin ini berdampak pada banyaknya <b>curah hujan</b> yang terjadi. Tapi pada kenyataannya tidaklah sesederhana itu. Pada dasarnya <b>monsoon</b> merupakan sistem yang sangat komplex. <b>Intensitas monsoon, periodenya, periode istirahat, lamanya</b>, hal-hal tersebut merupakan masalah <b>forecast </b>yang menantang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidhgB4R4NIz-XxcQng6fsaTNPD2Mcf1KumgDSXHruIWxYOOb2_05R-xuMjuh10HlGg7Q4CXXBG2neM3migEG3BAE2XC4aPe9OqBxPJNxHOZnF5aD4pp2fcpu-efKcOe-0z9mwqF0eXNcif/s1600/monsoon1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidhgB4R4NIz-XxcQng6fsaTNPD2Mcf1KumgDSXHruIWxYOOb2_05R-xuMjuh10HlGg7Q4CXXBG2neM3migEG3BAE2XC4aPe9OqBxPJNxHOZnF5aD4pp2fcpu-efKcOe-0z9mwqF0eXNcif/s320/monsoon1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Kriteria wilayah<b> monsoon </b>dijelaskan oleh <u>Ramage (1971)</u> yaitu :<br />
<blockquote class="tr_bq">
- Perubahan arah angin umum/utama adalah 120° antara Januari dan Juli<br />- Frekuensi rata-raa angin utama > 40%<br />- Kecepatan rata-rata angin melebihi 3 m/s<br />- Pola isobar benar-benar tetap/renggang</blockquote>
Untuk wilayah <b>monsoon</b> beserta anginnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrhDxfQM1HYw5z0nQ7NzFmzvEgPQ4ahysI_11CAjqcYBoV6Ypnxhud5p2l5RsFyeNYGRbekWwas8oYjcngZX42uUD5befKFvK-8SQbP_w2jCHKd_-q50TpeHVfhsutWtW1vvyblC73fKjw/s1600/global_monsoons.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrhDxfQM1HYw5z0nQ7NzFmzvEgPQ4ahysI_11CAjqcYBoV6Ypnxhud5p2l5RsFyeNYGRbekWwas8oYjcngZX42uUD5befKFvK-8SQbP_w2jCHKd_-q50TpeHVfhsutWtW1vvyblC73fKjw/s400/global_monsoons.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Monsoon</b> yang mempengaruhi Indonesia disebut <b>monsoon Asia-Australia</b>. Terjadi perubahan tahunan dari <b>arah angin</b> yang menimbulkan perubahan dua musim, yakni <b>musim penghujan </b>(basah) dan <b>musim kemarau </b>(kering). Banyak yang mengira seluruh wilayah Indonesia merupakan wilayah <b>dua musim</b>, tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Pada dasarnya sebagian wilayah Indonesia memiliki <b>dua musim</b> dan sebagian lagi tidak. Wilayah yang tidak memiliki musim dapat saja kering sepanjang tahun atau basah sepanjang tahun. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk para <b>forecaster cuaca</b>.</div>
<br />
Untuk<b> monsoon</b> di wilayah Indonesia dapat lebih dilihat jelas pada gambar di bawah ini :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiunx4w9YGTX6mc6drXueLs6-IDwpRFpgl0MZm-XkvbSnsRT8iouTbgeg_aEPbNi-mshYdz6TVTq9HOijUVworXY4dc6Bf1AjO7vsbSFdwGu0EEUx5Mw7eETsfMSJmpeKXu3P7mxi27WWGx/s1600/monsoon2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiunx4w9YGTX6mc6drXueLs6-IDwpRFpgl0MZm-XkvbSnsRT8iouTbgeg_aEPbNi-mshYdz6TVTq9HOijUVworXY4dc6Bf1AjO7vsbSFdwGu0EEUx5Mw7eETsfMSJmpeKXu3P7mxi27WWGx/s640/monsoon2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br /></div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-18490297477996491622012-09-20T21:37:00.001-07:002012-09-20T21:37:05.978-07:00JENIS-JENIS CITRA PENGINDRAAN JAUH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Pengindraan
jauh</b> nantinya menghasilkan data yang berupa <b>visual</b> dan <b>digital</b>. <b>Hasil pengindraan jarak jauh</b> dapat memiliki banyak bentuk atau hasil. <b>Hasil pengindraan jarak jauh</b> tidak hanya berupa gambar saja, dapat pula gambar yang
memiliki row data yang bisa diolah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">•
<b>Data digital</b> atau <b>data numerik </b>untuk dianalisis dengan menggunakan komputer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">•
<b>Data visual</b> dibedakan lebih jauh atas <b>data citra</b> dan <b>data non citra</b> untuk
dianalisis dengan cara manual. <b>Data citra</b> berupa gambaran mirip aslinya,
sedangkan <b>data non citra</b> berupa garis atau grafik. <b>Citra</b> dapat dibedakan atas
<b>citra foto</b> (<b>photographic image</b>) atau <b>foto udara</b> dan <b>citra non foto (non
photographic image)</b>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Perbedaan
citra foto</b> dan <b>non foto</b> antara lain :</span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Sensor</b>
yang digunakan : <b>Citra foto</b> menggunakan <b>sensor kamera</b> sedangkan <b>citra non foto</b>
menggunakan <b>sensor Non kamera</b>, mendasarkan atas penyiaman (<b>scanning</b>) <b>kamera</b>
yang <b>detektor</b>nya bukan <b>film</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Detektor</b>
: <b>Citra foto</b> menggunakan <b>detektor film</b> sedangkan <b>citra non foto</b> menggunakan
<b>Pita magnetik, termistor foto konduktif, foto voltaik,</b> dsb.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><u>Proses
perekaman</u></b> : <b>citra foto</b> menggunakan <b>Fotografi/kimiawi</b> sedangkan <b>citra non foto
</b>menggunakan <b>Elektronik</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><u><b>Mekanisme
perekaman</b></u> : <b>citra foto</b> serentak dan <b>citra non foto parsial</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><u><b>Spektrum
elektromagnetik</b></u> : <b>citra foto Spektrum tampak</b> dan perluasannya sedangkan <b>citra
non foto Spektra </b>tampak dan perluasannya <b>thermal</b>, dan <b>gelombang mikro</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><b>1.
Citra Foto</b></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Citra
foto</b> adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan <b>sensor kamera</b>. <b>Citra
foto</b> dapat dibedakan berdasarkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>a.
Spektrum Elektromagnetik yang digunakan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
<b>spektrum elektromagnetik</b> yang digunakan, <b>citra foto</b> dapat dibedakan atas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)
<b>Foto ultra violet</b> yaitu <b>foto</b> yang dibuat dengan menggunakan <b>spektrum ultra
violet</b> dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Foto ortokromatik</b> yaitu <b>foto</b> yang dibuat dengan menggunakan <b>spektrum tampak</b>
dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">3)
<b>Foto pankromatik </b>yaitu <b>foto</b> yang dengan menggunakan <b>spektrum tampak mata</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">4) <b>Foto infra merah</b> yang terdiri dari <b>foto warna asli</b> (<i>true infrared photo</i>) yang
dibuat dengan menggunakan <b>spektrum infra merah</b> dekat sampai <b>panjang gelombang</b>
0,9 <b>mikrometer</b> hingga 1,2 <b>mikrometer</b> dan <b>infra merah</b> modifikasi (<b>infra merah
dekat</b>) dengan sebagian <b>spektrum tampak</b> pada <b>saluran merah</b> dan <b>saluran hijau</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Peta</b>
berdasarkan <b>foto</b> : contoh <b>peta </b>berdasarkan <b>foto</b> dapat dilihat dari <b>peta</b> di
bawah ini.<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIK2MMm8wFUAxYqx_WWLio1eGufrr30Y4f5ic0wxh6gb3z1fsvI7Gowr9mLXtk20lSCT83j2UF6_alw2I2VVsbY0Af4lQA8juFp61E_D1ISVAnFhlYJiIVnE5u0LOpfWE0VKTGZKJk9tUI/s1600/contoh+citra+foto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIK2MMm8wFUAxYqx_WWLio1eGufrr30Y4f5ic0wxh6gb3z1fsvI7Gowr9mLXtk20lSCT83j2UF6_alw2I2VVsbY0Af4lQA8juFp61E_D1ISVAnFhlYJiIVnE5u0LOpfWE0VKTGZKJk9tUI/s320/contoh+citra+foto.jpg" width="220" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh Citra Foto</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>b.
Sumbu kamera</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Foto
udara</b> dapat dibedakan berdasarkan <b>arah sumbu kamera</b> ke permukaan bumi, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)
<b>Foto vertikal</b> atau <b>foto tegak</b> (<i>orto photograph</i>), yaitu <b>foto</b> yang dibuat dengan
<b>sumbu kamera tegak lurus</b> terhadap permukaan bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Foto condong</b> atau <b>foto miring</b> (<i>oblique photograph</i>), yaitu <b>foto</b> yang dibuat
dengan <b>sumbu kamera</b> menyudut terhadap <b>garis tegak lurus</b> ke <b>permukaan bumi</b>.
<b>Sudut</b> ini pada umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut
condongnya masih berkisar antara 1 - 4 derajat, foto yang dihasilkan masih
digolongkan sebagai <b>foto vertikal</b>. <b>Foto condong</b> masih dibedakan lagi menjadi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">a)
<b>Foto agak condong</b> (<i>low oblique photograph</i>), yaitu apabila <b>cakrawala</b> tidak
tergambar pada <b>foto</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">b)
<b>Foto sangat condong</b> (<i>high oblique photograph</i>), yaitu apabila pada <b>foto</b> tampak
cakrawalanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI2hYVFvowdqtP5PsgZygalq1bIEMRsd4NXcEAQ0ytZ_8wdI_qc7Xx24lFixOgXpge9tfQ8nk7zvgat0CEjVB1rx9V_kafMAc3qhrgLagihW1iDULXn3VhyN5pD7vjcWCnDDMbmqvBSxHQ/s1600/bentuk+liputan+foto+udara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI2hYVFvowdqtP5PsgZygalq1bIEMRsd4NXcEAQ0ytZ_8wdI_qc7Xx24lFixOgXpge9tfQ8nk7zvgat0CEjVB1rx9V_kafMAc3qhrgLagihW1iDULXn3VhyN5pD7vjcWCnDDMbmqvBSxHQ/s400/bentuk+liputan+foto+udara.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>c.
Warna yang digunakan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
warna yang digunakan, <b>citra foto</b> dapat dibedakan atas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)
<b>Foto berwarna semua</b> (<i>false colour</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Warna
citra</b> pada <b>foto</b> tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya pohon-pohon yang
berwarna hijau dan banyak memantulkan <b>spektrum infra merah</b>, pada <b>foto</b> tampak
berwarna merah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Foto berwarna asli</b> (<i>true colour</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Contoh:
<b>foto pankromatik berwarna</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>d.
Wahana yang digunakan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
<b>wahana yang digunakan</b>, ada 2 (dua) jenis <b>citra</b>, yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)
<b>Foto udara</b>, dibuat dari <b>pesawat udara</b> atau balon <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Foto satelit/orbital</b>, dibuat dari <b>satelit</b> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;">2.
Citra Non Foto</span></b></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Citra
non foto</b> adalah gambaran yang dihasilkan oleh <b>sensor bukan kamera. Citra non foto </b>dibedakan atas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>a.
Spektrum elektromagnetik yang digunakan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
<b>spektrum elektromagnetik</b> yang digunakan dalam <b>penginderaan</b>, <b>citra non foto
</b>dibedakan atas:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)
<b>Citra infra merah thermal</b>, yaitu <b>citra </b>yang dibuat dengan <b>spektrum infra merah
thermal</b>. <b>Penginderaan</b> pada <b>spektrum </b>ini <u>mendasarkan atas beda suhu objek dan
daya pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya</u>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Citra radar </b>dan <b>citra gelombang mikro</b>, yaitu <b>citra</b> yang dibuat dengan <b>spektrum
gelombang mikro</b>. <b>Citra radar</b> merupakan hasil<b> penginderaan</b> dengan sistem aktif
yaitu dengan <u>sumber tenaga buatan,</u> sedang <b>citra gelombang mikro</b> dihasilkan
dengan <b>sistim pasif</b> yaitu dengan <u>menggunakan sumber tenaga alamiah.</u><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>b.
Sensor yang digunakan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
<b>sensor yang digunakan</b>, <b>citra non foto</b> terdiri dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)<b>
Citra tunggal</b>, yakni <b>citra </b>yang dibuat dengan <b>sensor tunggal</b>, yang salurannya
lebar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Citra multispektral</b>, yakni <b>citra</b> yang dibuat dengan <b>sensor jamak</b>, tetapi
salurannya sempit, yang terdiri dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">•
<b><i>Citra RBV (Return Beam Vidicon)</i></b>, <b>sensor</b>nya berupa <b>kamera</b> yang hasilnya tidak
dalam bentuk <b>foto</b> karena <b>detektor</b>nya bukan film dan prosesnya <b>non fotografik.</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">•
<b>Citra MSS (Multi Spektral Scanner)</b>, <b>sensor</b>nya dapat menggunakan<b> spektrum tampak</b>
maupun <b>spektrum infra merah thermal</b>. <b>Citra ini </b>dapat dibuat dari <b>pesawat udara</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>c.
Wahana yang digunakan</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Berdasarkan
<b>wahana </b>yang digunakan,<b> citra non foto </b>dibagi atas: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">1)
<b>Citra Dirgantara (Airborne Image)</b>, yaitu <b>citra</b> yang dibuat dengan <b>wahana</b> yang
beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: <b>Citra infra merah thermal, citra
radar dan citra MSS</b>. Citra dirgantara ini jarang digunakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">2)
<b>Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image)</b>, yaitu <b>citra</b> yang dibuat dari
<b>antariksa</b> atau <b>angkasa luar</b>. <b>Citra i</b>ni dibedakan lagi atas penggunaannya,
yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">a)
<b>Citra satelit untuk penginderaan planet</b>. Contoh: Citra satelit Viking (AS),
Citra satelit Venera (Rusia).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">b)
<b>Citra satelit untuk penginderaan cuaca</b>. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor
(Rusia).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">c)<b>
Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi.</b> Contoh: Citra Landsat (AS),
Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">d)
<b>Citra satelit untuk penginderaan laut</b>. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS
(Jepang).</span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoPlainText" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">http://andimanwno.files.wordpress.com/2010/08/penginderaan-jauh.pdf</span>
</div>
</div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-20471640576361223092012-09-17T07:09:00.001-07:002012-09-17T07:09:11.856-07:00PENGERTIAN PENGINDRAAN JARAK JAUH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Remote sensing</b> atau <b>pengindraan jarak jauh </b>merupakan teknik atau ilmu yang digunakan untuk memperoleh pencitraan tentang keadaan suatu wilayah dari jarak yang jauh. prinsip kerjanya sendiri sama seperti prinsip mata dalam melihat suatu objek. Dari gelombang yang dipancarkan suatu benda, alat yang digunakan untuk melakukan <b>pengindraan jarak jauh </b>bisa mendeteksi jenis benda apa tersebut dan bagaimana pola tutupannya. Dalam berbagai bidang, <b>pengindraan jarak jauh</b> sering digunakan.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam belajar tentang <b>cuaca</b> atau <b>ilmu meteorologi</b>, kita sangat membutuhkan data keseluruhan dalam satu waktu. Sangat sulit memperoleh data di lautan, pegunungan, dan hutan belantara mengingat keterbatasan dana dan sumber daya manusia. akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, ada berbagai cara yang saat ini dapat digunakan untuk mengetahui <b>keadaan atmosfer </b>di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguK69lKeNTmm-LidLJLHxAmpfHfu44IyAhn1swg2oSnDFaRusZrl05iNi31OL-DGYPUBsCMbnAe6EVRXwWVl7Z0jGqpJ3jlMy3Nnxarf8SzKCkmOMI9PMQpbdGXMhvdDcaXXDiivamXg4r/s1600/Pengindraan+jauh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguK69lKeNTmm-LidLJLHxAmpfHfu44IyAhn1swg2oSnDFaRusZrl05iNi31OL-DGYPUBsCMbnAe6EVRXwWVl7Z0jGqpJ3jlMy3Nnxarf8SzKCkmOMI9PMQpbdGXMhvdDcaXXDiivamXg4r/s320/Pengindraan+jauh.jpg" width="320" /></a></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Salah satu yang sangat mendukung pekerjaan ini adalah <b>Remote Sensing</b> alias <b>pengindraan jarak jauh</b>. <b>Penginderaan jauh</b> merupakan salah satu metode pemerolehan data yang banyak berkembang. dalam bahasa Inggris terjemahannya adalah <i>Remote Sensing,</i> sedangkan di Perancis lebih dikenal dengan istilah <i>Teledetection</i>, dan di Jerman disebut dengan <i>Fernerkundung</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa definisi tentang <b>pengindraan jarak jauh</b> tersebut. beberapa definisi <b>pengindraan jarak jauh</b> yang dicetuskan oleh para ahli antara lain seperti berikut ini :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
1. Lilesand and Keifer</div>
<div style="text-align: justify;">
Ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan obyek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Lindgren</div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dari permukaan bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menurut Sabins</div>
<div style="text-align: justify;">
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan suatu obyek.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Menurut Colwell (1984)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menurut Curran (1985)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menurut American Society of Photogrammetry (1983)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Menurut Avery (1985)</div>
<div style="text-align: justify;">
Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Jadi <b>pengindraan jarak jauh</b> adalah suatu ilmu / teknik untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpetasi informasi dari suatu keadaan wilayah tertentu menggunakan alat perekam secara fisik, tanpa kontak terhadap objek pengamatan dan dari jarak yang jauh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prinsip <b>pengindraan jarak jauh</b> persis seperti prinsip bagaimana mata melihat suatu benda. Ketika benda menerima energi dengan panjang gelombang tertentu, benda akan menyerap energi tersebut kemudian memancarkan lagi gelombang dari dirinya. gelombang yang dipancarkan ini ditangkap oleh perekam kemudian disimpan dan pada akhirnya user bisa mengolah data tersebut untuk menjadi informasi.</div>
</div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-10821844149541413842012-08-03T04:10:00.002-07:002012-08-03T04:10:58.442-07:00MASSA UDARA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Massa udara</b> adalah badan udara yang sangat besar dan di dalamnya memiliki karakteristik fisis yang <i>homogen</i>. Pada umumnya karakteristik yang diperhitungkan adalah kesamaan <i>suhu</i> dan <i>kelembaban</i>. <b>Massa udara</b> dapat memiliki tebal beberapa kilometer dari permukaan dan dapat meluas sampai ribuan kilometer persegi. Ketika <b>massa udara</b> tertentu bergerak keluar dari daerah sumbernya <b>massa udara</b> tersebut akan mempengaruhi <b>keadaan cuaca</b> yang dilewati dan juga dipengaruhi oleh wilayah-wilayah yang dilewati oleh <b>massa udara</b> tersebut.
Bagian dari peramalan <b>cuaca</b> adalah masalah <b><u>menentukan karakteristik massa udara</u></b>, <b><u>memprediksi bagaimana dan mengapa mereka berubah</u></b>, dan <b><u>ke arah sistem akan bergerak</u></b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
<b>1. PROSES PEMBENTUKAN MASSA UDARA </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Massa udara</b> terbentuk pada wilayah yang luas dan cukup stabil. Ketika udara berada pada wilayah tersebut, udara akan termodifikasi sesuai dengan sifat dari wilayah tempat dimana <b>massa udara</b> tersebut. Tempat terbentuknya <b>massa udara</b> ini selanjutnya disebut <b>sumber massa udara</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. SUMBER MASSA UDARA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber massa udara</b> adalah daerah dimana <b>massa udara</b> berasal. Karena <i>troposfer</i> dipanasi oleh permukaan bumi dan memperoleh kelembaban dari penguapan di permukaan bumi, secara alami <b>sumber massa udara</b> merupakan penentu utama dari karakteristik <i>suhu</i> dan <i>kelembaban</i> dari <b>massa udara</b>nya. Sebuah <b>sumber massa udara</b> yang ideal memiliki dua kriteria yang sangat esensial yakni : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. <u>Area yang menjadi <b>sumber massa udara</b> adalah area yang luas dan memiliki karakteristik yang seragam</u>. Wilayah sumbernya umumnya datar dan memiliki komposisi yang seragam dengan kecepatan angin permukaan calm. </div>
<div style="text-align: justify;">
2. <u>Area tersebut harus memiliki sirkulasi atmosfer yang stagnan</u> sehingga udara dapat tinggal di atas wilayah tersebut cukup lama untuk mengalami keseimbangan dengan <b>sumber massa udara</b>nya. Udara lebih tetap stagnan selama daerah sumbernya, semakin besar kemungkinan akan memperoleh sifat-sifat dipermukaan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya, <b>sumber massa udara</b> terbaik biasanya didominasi oleh wilayah <i>antisiklon</i> yang stasioner atau bergerak lambat. Wilayah-wilayah yang dipengaruhi oleh <i>siklon</i> tidak cocok untuk menjadi wilayah <b>sumber massa udara</b> karena merupakan daerah pertemuan angin. Angin di wilayah tekanan rendah secara konstan membawa udara yang karakternya tidak sama dari wilayah lain. Karena waktu tinggalnya tidak cukup untuk menghilangkan perbedaan ini, terjadi gradien yang tajam dari suhu sehingga tidak ada transformasi <b>massa udara</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-7960953059513218262012-07-15T18:04:00.001-07:002012-07-15T18:04:26.758-07:00KEKABURAN UDARA : HAZE<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPLeEWnvvuQ9iZTZsGrb4GFZ2PHBtvrnuj9Et68FnpwW3odN2HlC-nP7SaOw7UNH7dVEZnJCFioW_mZmxJezJaIJcLU5KDFAAXQPSfRKTtZFebdVx7c-jbdyGu265sefdH2Cc235gogg_x/s1600/450px-Getty_5_bg_081003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPLeEWnvvuQ9iZTZsGrb4GFZ2PHBtvrnuj9Et68FnpwW3odN2HlC-nP7SaOw7UNH7dVEZnJCFioW_mZmxJezJaIJcLU5KDFAAXQPSfRKTtZFebdVx7c-jbdyGu265sefdH2Cc235gogg_x/s320/450px-Getty_5_bg_081003.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Haze adalah kekaburan udara yang disebabkan oleh partikel-partikel kering yang sangat kecil dan melayang-layang di udara sehingga menyebabkan jarak pandang (visibility) berkurang. <span style="text-align: justify;">Untuk Visibility ≥ 1 km, RH ‹ 95 % Haze (normal). U</span><span style="text-align: justify;">ntuk Visibility < 1 km, RH ‹ 95 % thick haze. </span></div>
<div>
<br /></div>
<b>Haze<b> ini sangat berpengaruh pada bidang-bidang yang membutuhkan jarak pandang panjang contohnya di bidang transportasi seperti penerbangan dan maritim.
</b></b></div>
</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-71565594552626225312012-07-12T08:27:00.001-07:002012-07-12T08:29:23.219-07:00MAKALAH INTERAKSI LAUT DAN ATMOSFER (INTERAKSI EL NINO DAN ATMOSFER)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Interaksi antara laut dan atmosfer</b> adalah sangat berkaitan. Dapat kita lihat dari <b>siklus hidrologi</b> yang merupakan <b>sirkulasi air </b>di planet bumi ini. Energi matahari yang merupakan penggerak utama dari siklus ini memanaskan samudra sehingga air laut menguap. Sembilan puluh persen penguapan terjadi di laut, sepuluh persen sisanya barulah penguapan yang terjadi di perairan lainnya dan dari <i>evapotranspirasi.</i> Dari penguapan tersebut uap air menuju atmosfer kemudian didinginkan dan membentuk awan di atmosfer. Dari awan yang sudah matang akan muncul presipitasi dan kemudian jatuh ke tanah. Air yang mengalir di permukaan akan kembali menuju laut baik melalui sungai ataupun meresap dan tersimpan di daratan.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ABrz07D-M1tULzwdnaF98JTfki6aZX2TAOS19UIJquDvuztykyHn5xoY_oFy4B_PhSjZ5hOZ4_rKEnG_CCfyyYnJp-w2imCt61o_GvUTdIwYeo_CGeAIVHx548z_qnIPHhVeBNzBSo2S/s1600/el-nino-la-nina.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ABrz07D-M1tULzwdnaF98JTfki6aZX2TAOS19UIJquDvuztykyHn5xoY_oFy4B_PhSjZ5hOZ4_rKEnG_CCfyyYnJp-w2imCt61o_GvUTdIwYeo_CGeAIVHx548z_qnIPHhVeBNzBSo2S/s320/el-nino-la-nina.jpg" width="276" /></a></div>
Dari siklus tersebut dapat kita lihat bahwa <b>pengaruh laut sangat besar terhadap kejadian cuaca </b>terutama dalam hal pembentukan presipitasi. Presipitasi hampir tidak mungkin terjadi tanpa penguapan dari lautan akibat sinar matahari (90% penguapan berasal dari lautan). Keadaan laut yang dapat mempengaruhi cuaca salah satunya <b>suhu muka laut.</b> Pengaruh suhu muka laut dapat kita lihat dari salah satu fenomena laut yang dapat mempengaruhi keadaan <b>atmosfer </b>terutama di daerah tropis, yaitu <b>El Nino dan La Nina </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>a. Pengertian El Nino dan La Nina</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama <b>El Niño</b> diambil dari bahasa Spanyol yang berarti “<i>anak laki-laki</i>”, merujuk pada bayi <b>Yesus Kristus</b> dan digunakan karena arus ini biasanya muncul selama musim Natal; sedangkan <b>La Niña</b> berarti "<i>gadis kecil"</i>. Karena fluktuasi dari <b>tekanan udara</b> dan <b>pola angin</b> di Selatan Pasifik yang menyertai <b>El Niño</b>, fenomena ini dikenal dengan nama <b>El Niño–Southern Oscillation (ENSO)</b>. Gejala <b>El Niño</b> tidak selalu diikuti dengan <b>Southern Oscillation</b>, dan tanpa kombinasi keduanya efek global tidak terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Selain memberikan kerugian, <b>el nino</b> juga memberikan keun<tungan <b="" contohnya,="" di="" ikan="" indonesia.="" pada="" tuna="">Pasifik bergerak ketimur. Namun, ikan yang berada di Samudera Hindia bergerak masuk ke selatan Indonesia. Hal itu karena perairan di timur samudera ini mendingin, sedangkan yang berada di barat Sumatera dan selatan Jawa menghangat. Hal ini membuat indonesia mendapat banyak ikan tuna dan ikan tuna pada daerah Indonesia bagian timur memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan di daerah lain.</tungan></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Lebih jauh mengenai <b>Interaksi Laut dan atmosfer pada saat kejadian El Nino dan La Nina</b> dapat mendownload dokumen makalah </span><span style="background-color: white;"><b><a href="http://www.4shared.com/office/3cWbyeLU/El_Nino_Southern_Oscillation.html" target="_blank">Interaksi Laut dan atmosfer pada saat kejadian El Nino dan La Nina</a></b></span></div>
</div>
puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-74419982956072204762012-04-15T07:48:00.002-07:002012-04-15T07:52:42.874-07:00CABANG KEILMUAN TENTANG ATMOSFER (SAINS ATMOSFER)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kita harus memahami terlebih dahulu <b>Cabang keilmuan tentang atmosfer</b>. <b>Sains atmosfer</b> adalah <b>cabang ilmu pengetahuan alam</b> yang mempelajari tentang <b>atmosfer </b>atau lapisan udara yang menyelimuti bumi. <br />
<br />
<b>Cabang-cabang sains atmosfer</b> antara lain :<br />
<i><u>1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meteorologi</u></i><br />
<i><u> a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meteorologi fisis</u></i><br />
<i><u> i.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fisika awan</u></i><br />
<i><u> b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meteorologi synoptik</u></i><br />
<i><u> c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meteorologi Dinamis</u></i><br />
<i><u><br /></u></i><br />
<a name='more'></a><i><u>2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klimatologi</u></i><br />
<i><u> a.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klimatologi fisis</u></i><br />
<i><u> b.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klimatologi synoptik</u></i><br />
<i><u> c.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Klimatologi dinamis</u></i><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyCZDQ0m4CYSyLrcxNei8aJ5YC75hJmtwFEU-2MbPKZE7Opd-uV1deXBHZC2XsA9RiVCv1FdPYGIam8_r57wPSmxcwfJBeDpAAgPO5qUYZ9G4edpPC6WG0vSmw-8fYdDJalUm_tAQ9LMi6/s1600/CABANGSAINSATMOSFER.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyCZDQ0m4CYSyLrcxNei8aJ5YC75hJmtwFEU-2MbPKZE7Opd-uV1deXBHZC2XsA9RiVCv1FdPYGIam8_r57wPSmxcwfJBeDpAAgPO5qUYZ9G4edpPC6WG0vSmw-8fYdDJalUm_tAQ9LMi6/s640/CABANGSAINSATMOSFER.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">klik gambar untuk memperbesar</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b><u>Meteorologi fisis</u></b><br />
Kajian tentang <b>struktur dan komposisi atmosfer,</b> alih gel. EM dan gel suara melalui <b>atmosfer</b>, <b>proses pembentukan awan dan hujan</b>, <b>elektrisitas atmosfer</b>, dan masalah lain tentang <b>sifat fisis dan kimiawi atmosfer</b>.<br />
<b><u>Meteorologi Sinoptik</u></b><br />
Kajian tentang <b>deskripsi,</b> analisis dan peramalan <b>gerak atmosfer </b>atau cuaca yg pengamatannya dilakukan secara serempak dan pada waktu yg sama.<br />
<b><u>Meteorologi Dinamis</u></b><br />
Kajian tentang <b>gerak atmosfer</b> dengan menggunakan pendekatan analitik berdasarkan pada prinsip2 dinamika fluida.<br />
<br />
<b>FISIKA AWAN</b><br />
Merupakan turunan dari <b>cabang disiplin ilmu meteorologi fisis</b> yang mengkaji tentang proses-proses fisis dan dinamika pembentukan awan dan hujan. Ada dua cabang dari <b>fisika awan</b>, yaitu <u>makrofisika awan dan hujan </u>serta <u>mikrofisika awan dan hujan</u>.<br />
<br />
<b><u>Makrofisika awan dan hujan</u></b><br />
Mengkaji tentang<b> pembentukan awan </b>yang disebabkan oleh <b>proses gerak atmosfer</b> dalam skala besar dan pembentukan awan karena <b>orografik, front, konvektif, konvergensi</b><br />
<b><u>Mikrofisika awan dan hujan</u></b><br />
Mengkaji tentang proses fisis pembentukan partikel awan dan interaksi yang terjadi di dalamnya dalam proses pertumbuhan presipitasi dan proses pembentukan tetes hujan dan kristal es<br />
<div>
<br /></div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-59169430573127063812012-04-14T04:00:00.000-07:002012-04-14T04:00:12.603-07:00NICE FLUORESCENT LIGHTING FOR YOUR ROOM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Do you want your room become more cheerful? One think that you can do is improve lighting. The bright lighting can make your room look fresh and beautiful. You will get more spirit too and have more energy.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.lamarlighting.com/" target="_blank">Fluorescent lamp</a> can be a good choice as long as you put it right. A fluorescent lamp or fluorescent tube is a gas-discharge lamp that uses electricity to excite mercury vapor. The excited mercury atoms produce short-wave ultraviolet light that then causes a phosphor to fluoresce, producing visible light. A fluorescent lamp converts electrical power into useful light more efficiently than an incandescent lamp. Lower energy cost typically offsets the higher initial cost of the lamp. The lamp fixture is more costly because it requires a ballast to regulate the current through the lamp.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Fluorescent lamp is a lamp that has many unique form. It can used as room's accessories, not only lighting. Choose the good one (may be wall lighting or other) and then make your room more cheerful.</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-27616295373785001282012-04-11T04:50:00.002-07:002012-04-11T04:50:41.403-07:00CARA MENGGAMBAR ISOBAR UNTUK PEMULA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Meteorologi</b> dan <b>analisa cuaca</b> biasanya tidak jauh-jauh dari <i>isobar</i>, <i>isoterm</i>, <i>isotach</i>, maupun <i>isogon</i>. Oleh karenanya teknik dasar dalam menggambar <i>isobar</i>, <i>isoterm</i>, <i>isotach</i> maupun <i>isogon</i> menjadi sangat penting. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara menggambar <i>isobar</i> <u>(teknik-teknik dasar dalam menggambar <b>isobar</b>)</u>. Untuk menggambar <i>isoterm</i>, <i>isotach</i>, dan <i>isogon</i>, tekniknya tidak jauh berbeda.<br />
<br />
Berikut ini contoh gambar <i>isobar</i><br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl0D4-E-30Ygrg_VuBbqfSvGQx-k3I2bInLias5HxFg7TFXO9Bw-Kv0hpQufBKucvuRZ-mMGH-ucSrnVBhw8-7XPuzK6XF_GQVOmDR2Wpp3HZqAwNmvKQ2wK2eDS9TEpXpvGq-WVUbRkVv/s1600/isobarindo.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="403" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl0D4-E-30Ygrg_VuBbqfSvGQx-k3I2bInLias5HxFg7TFXO9Bw-Kv0hpQufBKucvuRZ-mMGH-ucSrnVBhw8-7XPuzK6XF_GQVOmDR2Wpp3HZqAwNmvKQ2wK2eDS9TEpXpvGq-WVUbRkVv/s640/isobarindo.png" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kita langsung ke <u><b>teknik menggambar isobar</b></u>. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. kita harus <u>menggambar titik-titik tekanan </u>hasil pengamatan cuaca pada peta. tapi berhubung ini <u>latihan menggambar isobar</u>, pake polosan dulu aja juga ngga apa-apa</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJk7PrEG2q4DYOpIS2payhMVMYo49cAtFaG_0Fv4uGk0hixonbzyt3UNREQjOf-TjRi6MqX6HOPMFjghN9f3hlsFuBLwl96ScdgZaQy6BmOPKcvRZypv03Qa6CQLH4WhSof5H-i2AaNmJ4/s1600/isobar1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJk7PrEG2q4DYOpIS2payhMVMYo49cAtFaG_0Fv4uGk0hixonbzyt3UNREQjOf-TjRi6MqX6HOPMFjghN9f3hlsFuBLwl96ScdgZaQy6BmOPKcvRZypv03Qa6CQLH4WhSof5H-i2AaNmJ4/s320/isobar1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. <i>Tentukan <b>Tekanan tertinggi</b> dan <b>terendah</b></i>. sesuai dengan gambar di atas, <b>tekanan tertinggi </b>adalah 1028 mb dan <b>tekanan terendah</b> adalah 1004 mb. Dalam menggambar, kita perlu menentukan interval. karena masih <u>belajar menggambar isobar</u>, kita pakai <b>interval kasar</b> aja, yaitu 8 mb..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3. <i>Tentukan garis tekanan</i>. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
a. kita hitung beda tekanan tertinggi dan terendah : 1028 mb - 1004 mb = 24 mb</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
b. bagi dengan interval : 24 mb / 8 mb = 3,jadi nanti ada 3-1 garis isobar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
c. tekanan yang digambar adalah : 1004, 1012, 1020, 1028, umumny tekanan tertinggi dan terendah ga ada temen, jd bysny beruba titik aja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
4. <i>Tarik garis antar titik-titik terdekat</i> seperti di bawah ini :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc7pwyDdKc6sroBdYi2QBPuUpPNHsYnmcoVTQK3_-yzGQ5JUvhAkAtKyYueFBFhDYPUJSqZL18fZMg5SZ7ZOgm3C404u8d2zyla51ErtLTXLt06IOCjgF2IKuz2a-kG5PoZq8VpXg-PzDw/s1600/isobar2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc7pwyDdKc6sroBdYi2QBPuUpPNHsYnmcoVTQK3_-yzGQ5JUvhAkAtKyYueFBFhDYPUJSqZL18fZMg5SZ7ZOgm3C404u8d2zyla51ErtLTXLt06IOCjgF2IKuz2a-kG5PoZq8VpXg-PzDw/s320/isobar2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
5. Kita <i>gambar isobar</i> 1012 aja dulu ya.... kita tentukan letak tekanan 1012 pada <i>garis-garis isobar </i>dulu. letak titik-titik tersebut dapat dilihat dari contoh di bawah ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZi_wrWfUnajpBCHyki6bD-DRc-DruMQ-YYXWOdqBo4NzeReNJlPiBe7Yf7QQBFXid9HxoqKHuEGCSeFlrQ4hQcXvdeo4tDCbN_dKc7T-VxdRSPFnJfyn9H553WoNSDul1e7wA9042IkYm/s1600/isobar3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZi_wrWfUnajpBCHyki6bD-DRc-DruMQ-YYXWOdqBo4NzeReNJlPiBe7Yf7QQBFXid9HxoqKHuEGCSeFlrQ4hQcXvdeo4tDCbN_dKc7T-VxdRSPFnJfyn9H553WoNSDul1e7wA9042IkYm/s320/isobar3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
6. <u><i>Hubungkan titik-titik tersebut</i></u> (gambarnya jangan pake penggaris, karena gambarnya nanti kaya garis alir). lihat contoh <i>hasil penggambaran isobar </i>1012 di bawah ini :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQG05MhddVgguNp4g7G_j4gTzJFcfq6UZtl9P_y8b1EJSKE0I3C_Dsy8waJflWm7FVITBpDCufT_0_RD3jKMnWFa4T7T6T3pa3R-HVDuLzlah6C047gsjaW2tDXLLNLI0ovbHpXubSi6ja/s1600/isobar4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQG05MhddVgguNp4g7G_j4gTzJFcfq6UZtl9P_y8b1EJSKE0I3C_Dsy8waJflWm7FVITBpDCufT_0_RD3jKMnWFa4T7T6T3pa3R-HVDuLzlah6C047gsjaW2tDXLLNLI0ovbHpXubSi6ja/s320/isobar4.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
7. <u><i>Ulangi langkah 5 untuk isobar 1020 mb</i></u>. Jadinya kurang lebih kaya gini :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguc69ZtWtfLNzSxeRTHNArAhza0yglWSK1Tvzs04uuPP0Lb18yizAFQVwtcT4_-RLfhx42CVec_I-in1rJuvnlj1gEe5Md2xDDUnMXPsSasN6kUrYXqWeaNGCo1gXyPAO42NdWDtASp_rN/s1600/isobar5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguc69ZtWtfLNzSxeRTHNArAhza0yglWSK1Tvzs04uuPP0Lb18yizAFQVwtcT4_-RLfhx42CVec_I-in1rJuvnlj1gEe5Md2xDDUnMXPsSasN6kUrYXqWeaNGCo1gXyPAO42NdWDtASp_rN/s320/isobar5.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
8. Kalau merasa <b>gambar isobar</b> masih kasar, dapat mengecilkan interval dan menggambar <b>tambahan-tambahan isobar</b>. kurang lebih seperti di bawah ini :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNDgLZKErnn2U4zYArKiAKf94u9ElKDrVhCKALt95yIq_OwG2b-ZAhvCrJtvFveUfLQ04TLS7qjzpgWiE8Ikz7PRAYiWcjeKeRRQNgelyH5OwCmXUCGUUw9NNMnRqRqnkFxy77_zyJFhr5/s1600/isobar6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNDgLZKErnn2U4zYArKiAKf94u9ElKDrVhCKALt95yIq_OwG2b-ZAhvCrJtvFveUfLQ04TLS7qjzpgWiE8Ikz7PRAYiWcjeKeRRQNgelyH5OwCmXUCGUUw9NNMnRqRqnkFxy77_zyJFhr5/s320/isobar6.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
9. Kalo udah expert, tidak perlu menggambar garis bantu. Jadi dikira-kira aja...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
selamat <b>menggambar isobar</b>!!!!</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-15239295792994135932012-03-12T07:16:00.000-07:002012-03-12T07:16:07.062-07:00FENOMENA CUACA : TORNADO<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Tornado</b> merupakan salah satu <b>fenomena cuaca</b> yang penting karena dapat memberikan kerusakan parah. Yang dikenal dengan <b>Tornado</b> adalah sebuah kolom udara berputar yang menghubungkan <b>awan cumulonimbus</b> dan permukaan. Kebanyakan <b>tornado</b> memiliki kecepatan angin kurang dari 110 mil per jam (177 km/h) dan bergerak beberapa mil sebelum lenyap. <b>Tornado </b>yang paling ekstrim bisa memiliki kecepatan angin lebih dari 300 mph (480 km/h), memiliki lebar lebih dari dua mil (3.2 km).<br />
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Pengertian Tornado</u></b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjokv7blh0lapxecdA7x59NCTP0Mhyh9wz4apRuk6urdBldUFpM80H-D2Re9YAR1h1901KPSttFLt79zw_Qka-yXbRbwOGoUkNMHVQUDS5EmcFnGysRPw8pe75rBjMyyIW70BD0souCFedS/s1600/tornado.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjokv7blh0lapxecdA7x59NCTP0Mhyh9wz4apRuk6urdBldUFpM80H-D2Re9YAR1h1901KPSttFLt79zw_Qka-yXbRbwOGoUkNMHVQUDS5EmcFnGysRPw8pe75rBjMyyIW70BD0souCFedS/s320/tornado.jpg" width="320" /></a></div>
<b>Tornado</b> didefinisikan oleh <i>Glosari Meteorologi</i> sebagai "<u>kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong.."</u><br />
<br />
Secara etimologi, Kata <i>"tornado"</i> merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol <i>tronada</i> ke bahasa inggris, <i>tornado</i>, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata <b>tornado</b> juga diambil dari Bahasa Latin <i>tonare,</i> yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol <b>tronada</b> dan<b> tornar </b>("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat. <b>Tornado</b> juga secara umum dikenal sebagai twisters.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Proses Terjadinya Tornado</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum ke proses terjadinya <b>tornado</b>, kita harus mengetahui <b>awan cumulonimbus</b> dulu. Bagi yang belum baca, silahkan baca dulu <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-awan-dan-gambar-cumulonimbus_10.html" target="_blank">artikel awan cumulonimbus</a>. Di dalam <b>awan cumulonimbus </b>ada yang disebut dengan <i>downdraft</i> dan <i>updraft</i>. Sebaiknya baca dulu <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/02/fenomena-cuaca-badai-guntur.html" target="_blank">artikel fenomena cuaca : thunderstorm</a>. Kenapa harus baca tentang <b>Thunderstorm</b> dulu? karena <b>Tornado</b> ga bakal jauh-jauh dari yang namanya <b>Thunderstorm.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Thunderstorm</b> jenis <b>supercell,</b> merupakan tipe terbesar dari <b>thunderstorm</b>. Di dalamnya ada <i>updraft</i> yang kuat dan <i>downdraft</i> yang kuat. Di belakang <b>thunderstorm</b> biasanya <i>updraft</i> dan di depannya <b>downdraft</b> (presipitasi). Nah,di bagian <b>updraft</b> ini merupakan bagian dimana udara terangkat ke atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWYS-gUdEB9TX_TQlcgzcyEs1rllXiH7gQKxMd8ON9OhBffuTml64wONFCnQi6YW-uniZXYrndHRLsI9JM_dSVyWKdf8_lgkY5gq6J9viop8ny-VLlXuXGgzR2Pn4DY2snTj1-agNsiGWJ/s1600/proses+terjadi+tornado.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWYS-gUdEB9TX_TQlcgzcyEs1rllXiH7gQKxMd8ON9OhBffuTml64wONFCnQi6YW-uniZXYrndHRLsI9JM_dSVyWKdf8_lgkY5gq6J9viop8ny-VLlXuXGgzR2Pn4DY2snTj1-agNsiGWJ/s640/proses+terjadi+tornado.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Updraft</b> yang sangat kuat (biasanya terjadi karena ada udara menyebar / divergensi di atas), menyebabkan terjadi tekanan rendah skala lokal. Udara terkumpul dari segala arah di titik dimana terjadi <b>updraft</b> terbesar . Karena beda tekanannya sangat besar dan tiba-tiba, angin yang terkumpul akhirnya berputar dan menimbulkan <i>funnel cloud</i> (awan corong) atau yang disebut <i>tuba cloud</i>. Jika <i>funnel cloud</i> menyentuh permukaan, itulah yang disebut <b>tornado</b>.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH4xivuWvIf9BIbUY02KL9S4Vhn0tg1CMyIIjWB92W1AdiuNBCp9ImTbJJjpYt0zv9hB3w4_Rm581pCuj8Nbj43pQcX2zNRWi_x7D2Ol17UEn20H1NKc-Pf59nE3z1wrrkZdHWTWr4VStI/s1600/tornadodiagram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH4xivuWvIf9BIbUY02KL9S4Vhn0tg1CMyIIjWB92W1AdiuNBCp9ImTbJJjpYt0zv9hB3w4_Rm581pCuj8Nbj43pQcX2zNRWi_x7D2Ol17UEn20H1NKc-Pf59nE3z1wrrkZdHWTWr4VStI/s320/tornadodiagram.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Persebaran Tornado</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPM2RDST2QAFNzy5k8e8lAxXD7VlCi5jjU7IpgN66OofUgocOdRCPlY6L0oI43WMal11lwDAK1mCbAjMkduCiOWBWZve08Wc9JEDtLLhQbt2-oZRdN4rfVx5JpwpXf5WmaPEj3S7JyuB_o/s1600/persebaran+tornado.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPM2RDST2QAFNzy5k8e8lAxXD7VlCi5jjU7IpgN66OofUgocOdRCPlY6L0oI43WMal11lwDAK1mCbAjMkduCiOWBWZve08Wc9JEDtLLhQbt2-oZRdN4rfVx5JpwpXf5WmaPEj3S7JyuB_o/s400/persebaran+tornado.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kalau dilihat dari peta di atas, wilayah yang paling sering mengalami <b>tornado</b> adalah Amerika serikat. Sekitar 800-1000 <b>tornado</b> menerjang setiap tahun. Lalu bagaimana dengan Indonesia. Yah, seperti yang terlihat pada peta, wilayah kita merupakan wilayah yang lumayan aman dari <b>tornado</b>, kalaupun ada, intensitasnya tidak akan sebesar <b>tornado</b>nya Amerika Serikat.<br />
<br />
<b><u>Tingkatan Skala Tornado</u></b><br />
<br />
<b>Tingkatan skala tornado</b> berdasarkan <b>skala Fujita</b>. Nama ini diambil dari nama penemunya yang seorang meteorologis bernama <b><i>T. Theodore Fujita</i></b>. <b>Skala Fujita</b> ini memiliki enam tingkatan yaitu:<br />
<br />
1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph<br />
2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil.<br />
3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph.<br />
4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph.<br />
5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah.<br />
6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya.<br />
<br />
Sekian dulu ya, sebenarnya artikel ini masih ada lanjutannya, yaitu <b>daur hidup tornado</b> dan<b> jenis-jenis tornado</b>. Ditunggu aja....</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-70868180940352599652012-03-11T08:46:00.001-07:002012-03-11T08:49:56.484-07:00SPECIES AWAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="text-align: justify;">Species awan</b><span style="text-align: justify;">, apaan tuh? Mungkin teman-teman sekalian baru denger yang namanya </span><b style="text-align: justify;">species awan</b><span style="text-align: justify;">. </span><b style="text-align: justify;">Species awan</b><span style="text-align: justify;"> ini sebenernya sama aja dengan </span><strike style="text-align: justify;">species makhluk hidup</strike><span style="text-align: justify;">. </span><b style="text-align: justify;">Awan-awan</b><span style="text-align: justify;"> memiliki ciri-ciri khusus yang dapat diklasifikasikan agar lebih mudah dipelajari. Pengelompokan awan memiliki </span><b style="text-align: justify;">10 genera / genus</b><span style="text-align: justify;"> ( dapat dilihat pada artikel </span><a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html" style="text-align: justify;" target="_blank">jenis-jenis awan dan gambar</a><span style="text-align: justify;"> ) dan </span><b style="text-align: justify;">14 penunjuk species</b><span style="text-align: justify;"> yang akan dijelaskan seperti di bawah ini. Ok, kita lanjut aja ke </span><b style="text-align: justify;">species awan</b><span style="text-align: justify;">.</span><br />
<a name='more'></a><span style="text-align: justify;"><br /></span><br />
<span style="text-align: justify;">1.</span><span class="Apple-tab-span" style="text-align: justify; white-space: pre;"> </span><i style="text-align: justify;">Fibratus</i><span style="text-align: justify;">, awan terpisah pada awan tudung atau voil yang tipis, yang terdiri dari serabut-serabut awan yang hamper lurus atau merupakan lengkungan-lengkungan yang tidak teratur yang tidak berujung seperti kail atau berkas. Istilah ini digunakan untuk </span><u style="text-align: justify;">awan-awan cirrus dan cirrostratus.</u><br />
<u style="text-align: justify;"><br /></u><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmgGc4qWbhVp8h57CY6vlzWYHKOmOAVOPh-jsa4QEB4tG7h8gc5uFVu8fS1yBH_ksxF4wcPVRqhZbkg2_OekFmwr02pkDsqTn_pbsix1r5l2n6ws05IKfpSNO5ubLxK7Z2GYY5GfPi8D84/s1600/cloudtypesymbols.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmgGc4qWbhVp8h57CY6vlzWYHKOmOAVOPh-jsa4QEB4tG7h8gc5uFVu8fS1yBH_ksxF4wcPVRqhZbkg2_OekFmwr02pkDsqTn_pbsix1r5l2n6ws05IKfpSNO5ubLxK7Z2GYY5GfPi8D84/s400/cloudtypesymbols.gif" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">simbol-simbol awan dalam peta cuaca (klik pada gambar untuk memperjelas)</td></tr>
</tbody></table>
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Uncinus</i>, <u>awan cirrus</u> berbentuk koma dengan ujung seperti mata kail atau berkas dan bagian atasnya tidak merupakan tonjolan yang bulat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Spissatus</i>, <u>Cirrus</u> yang cukup tebal bagi penglihatan sehingga tampak keabu-abuan jika dilihat ke arah matahari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Castellatus</i>, awan yang bagian atasnya merupakan tonjolan-tonjolan berbentuk <b>cumulus</b> seperti menara-menara kecil yang beberapa dari padanya lebih panjang ukuran vertikalnya dan umumnya dasarnya bersambung antara yang satu dengan yang lainnya membentuk barisan. Bentuk ini akan tampak nyata sebagaimana yang dimaksud dalam keterangan ini bila dilihat dari samping. Istilah ini digunakan bagi <u>awan-awan yaitu cirrus, cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus.</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Floccus</i>, macam <b>awan</b> dimana tiap satuan <b>awan</b> merupakan berkas kecil yang tampak seperti bentuk <b>cumulus</b> dengan bagian bawahnya kasar dan sering disertai <b>virga</b>. Istilah ini digunakan bagi awan-awan : <u>cirrus, cirro cumulus dan cumulus</u>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Stratiformis</i>, adalah lembaran atau lapisan <b>awan merata.</b> Istilah ini digunakan bagi awan-awan: <u>Altocumulus, stratocumulus, dan kadang-kadang Cirrocumulus.</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Nebolusus</i>, <b>awan</b> seperti tudung atau lapisan kabur dan tampak serba sama. Istilah ini digunakan bagi <u>awan-awan Cirrostratus dan Stratus.</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Lenticularis</i>, adalah <b>awan</b> yang berbentuk seperti lensa sering sangat lonjong dan umumnya dengan garis batas yang nyata. <b>Awan</b> ini sering terjadi karena pengaruh <b>orografik</b> dan juga tanpa pengaruh ini. Istilah ini digunakan bagi awan : <u>Cirrocumulus, Altocumulus dan Stratocumulus</u>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Fraktus</i>, adalah <b>awan</b> dalam bentuk seperti benang kusut dan tampak kasar. Istilah ini digunakan bagi <u>awan stratus dan Cumulus</u>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Humilis</i>, <b>awan cumulus kecil </b>dengan ukuran tinggi lebih pendek daripada lebar dasarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Mediocris</i>, adalah <b>awan cumulus</b> dengan ukuran tinggi sedang dan ukuran tingginya lebih panjang dari lebar dasarnya. Puncaknya berbentuk tonjolan kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
12.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Congestus</i>, adalah <b>awan cumulus</b> dengan perkembangan vertical ke atas yang jelas dan tinggi, dengan puncaknya berbentuk bunga kol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
13.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Calvus</i>, <b>awan Cumulusnimbus</b> dimana puncaknya mulai kehilangan bentuknya yang seperti bungan kol, tetapi belum tampak adanya awan-awan bentuk<b> cirrus</b>. Bagian puncaknya merupakan massa awan putih disertai adanya jalur-jalur ke atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Capitalus</i>, adalah awan <b>Cumulus nimbus</b> dengan bagian puncaknya tampak adanya bagian-bagian <b>awan Cirrus</b> seperti serabut atau jalur-jalur yang sering berbentuk seperti landasan atau anvil, jambul, atau vast dan mirip dengan rambut yang tidak teratur. Awan ini umumnya disertai adanya <u>shower atau badai Guntur, sering dengan squall dan kadang-kadang hail, juga sering terjadi virga.</u></div>
<br />
<b>Species awan</b> dapat digambarkan seperti tabel di bawah ini :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNvlr5eXq-Yn0-bIZvgtF-mCgwQvckSJU1vL9xUkckCHZgqjRXL4L69Y92i58T6rLvrtdBS8wks2P6mDBNJHD1yA0zUvGhVtvyVjq51k9AIDKsXQM4wxUiXhGGi3o2agBNYqHe9_aByVt/s1600/tabelspeciesawan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNvlr5eXq-Yn0-bIZvgtF-mCgwQvckSJU1vL9xUkckCHZgqjRXL4L69Y92i58T6rLvrtdBS8wks2P6mDBNJHD1yA0zUvGhVtvyVjq51k9AIDKsXQM4wxUiXhGGi3o2agBNYqHe9_aByVt/s640/tabelspeciesawan.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jadi gini ceritanya, misalnya ada <i>Cumulus</i> yang kecil-kecil dimana panjangnya lebih panjang dibandingkan dengan tingginya alias <i>humilis</i>, namanya menjadi <i>Cumulus humilis (Cu hum).</i> Begitu pula yang lainnya, sistem penamaanya mirip sistem binomial nomenclature. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan lupa perhatikan genera-nya. Contohnya tidak mungkin ada <i>Cirrus calvus</i>, karena species <i>calvus</i> hanya dimiliki <i>genera Cumulonimbus</i>.</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-27197440903498598932012-03-11T03:30:00.004-07:002012-03-11T03:30:50.785-07:00AWAN-AWAN TAMBAHAN (DENGAN GAMBAR)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain <b>sepuluh jenis awan</b> yang sudah paten, berikut ini adalah <b>awan-awan tambahan</b> yang menempel pada induknya. <b>Awan-awan</b> ini tidak masuk dalam <b>klasifikasi</b> namun sangat penting untuk mengira-ngira kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. <b>Awan-awan tambahan</b> ini memang jarang dibicarakan, namun dalam <b>meteorologi</b> kita harus tahu,karena ini sangat penting dalam mengetahui <b>keaadaan cuaca</b> yang terjadi. Contohnya <b>awan tuba</b> yang menandakan akan terjadinya <b>tornado atau puting beliung </b>serta <b>mammatu</b>s yang menandakan cuaca buruk telah lewat. Untuk menambah pengetahuan, mari kita lihat <b>jenis-jenis awan tambahan</b> yang ada.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpPmQXhK9RcV21-GmIE_rPQohhwOoeD4MpVqRJIj5yN5M2nl1hla-DMJKK8AJ7rPyfhfAKp67UzOCGgXiUGUgXQ4TN8BFhT7Ey1yy_PtynRMkWc2xzGo63D5Tmn28Z7lrZqaWocRz6IwSi/s1600/Mammatus+Clouds+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpPmQXhK9RcV21-GmIE_rPQohhwOoeD4MpVqRJIj5yN5M2nl1hla-DMJKK8AJ7rPyfhfAKp67UzOCGgXiUGUgXQ4TN8BFhT7Ey1yy_PtynRMkWc2xzGo63D5Tmn28Z7lrZqaWocRz6IwSi/s320/Mammatus+Clouds+1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">mammatus cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Mammatus</b> : <b>awan tambahan</b> yang berinduk pada dasar awan yang lain seperti <b>Cumulonimbus</b>, <b>Cirrocumulus</b>, <b>Altocumulus</b>, <b>Altostratus</b>, dan <b>Stratocumulus</b>. Jika awan ini berinduk pada awan
<b>Cumulonimbus</b>, biasanya terlihat setelah bagian yang terburuk dari <b>thunderstorm</b> sudah lewat. Kadang-kadang awan ini mirip seperti akan terjadi cuaca buruk, tapi tidak membahayakan dan bisa disalahartikan sebagai <b>tornado</b> atau <b>angin putting beliung</b>. <b>Awan</b> ini adalah bentuk tambahan yang terdapat pada bagian <b>awan</b> yang terlihat seperti <b>awan</b> yang menjulur sampai di permukaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR5O3uWUVhj1XUOKp5zTRllTD9Y1Y0QCKxW4kRL3ZUmkAgfvqEM9fvwTRHfxbt8bHxx4YRXROGFEYEpuj-lB94mkNCFD_ldomKvsi-Uyp2iyw1EqupheG9z_9ULKmZF-mWzGA_sey5Ygxo/s1600/praecipitatio.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="273" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR5O3uWUVhj1XUOKp5zTRllTD9Y1Y0QCKxW4kRL3ZUmkAgfvqEM9fvwTRHfxbt8bHxx4YRXROGFEYEpuj-lB94mkNCFD_ldomKvsi-Uyp2iyw1EqupheG9z_9ULKmZF-mWzGA_sey5Ygxo/s320/praecipitatio.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pecipitans cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Precipitans cloud</b> : berisi bahan curahan hujan es atau salju yang dapat terjadi pada awan-awan induk seperti <b>Altocumulus</b>, <b>Altostratus</b>, <b>Nimbostratus,</b> <b>Stratocumulus</b>, <b>Stratus</b>, <b>Cumulus</b>, <b>Cumulonimbus</b> yang merupakan <b>awan-awan hujan</b>. <b>Awan </b>ini umumnya bagian yang berwarna gelap karena sudah siap menumpahkan <b>presipitasi</b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_xgsHgIWxtHHwyvfE-gmA3hm_xK9OkmX-6bN-xAIARy0te3uEsdC0tgaZD5vUhCkDyLz-MKFKRJ3KvC7xSmBJNW8s9Acmc5zO_zjGu3fLnb6MkpFy8Y0zRgnsDbd-6eZ6qtVUXDI4035u/s1600/altocumulus_virga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_xgsHgIWxtHHwyvfE-gmA3hm_xK9OkmX-6bN-xAIARy0te3uEsdC0tgaZD5vUhCkDyLz-MKFKRJ3KvC7xSmBJNW8s9Acmc5zO_zjGu3fLnb6MkpFy8Y0zRgnsDbd-6eZ6qtVUXDI4035u/s320/altocumulus_virga.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">virga cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Virga Cloud</b> : bentuk tambahan di bagian bawah <b>awan</b> berupa torehan yang berisi air hujan dan menguap oleh karena itu tidak sampai ke permukaaan. Kadang-kadang bentuknya menyerupai kail, bias terjadi pada <b>awan menengah</b> dan <b>awan rendah</b> kecuali pada <b>Stratus</b> dan <b>Nimbostratus</b>. Dilihat dari bentuknya, <b>awan </b>ini bisa tumbuh secara langsung tapi bisa juga terjadi dari awan lain yang buyar. Proses terbentuknya bisa secara langsung maupun tidak langsung. <b>Awan orografik</b> dan <b>konvektif </b>yag tumbuh secara langsung</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQycLvUeX-VWgskLOWzo70D0unrVYXQuK4tmnlokfwCLC9GrvU1AwvzU9bhdedmf-Ua8DjBxXx79ftk7PjBKtXrFnNvGaMBHx_vSHhiie6hzA7AOkRDJ4j9MDm4skUp_5UwsneTNAftOhX/s1600/shelf_cloud.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQycLvUeX-VWgskLOWzo70D0unrVYXQuK4tmnlokfwCLC9GrvU1AwvzU9bhdedmf-Ua8DjBxXx79ftk7PjBKtXrFnNvGaMBHx_vSHhiie6hzA7AOkRDJ4j9MDm4skUp_5UwsneTNAftOhX/s320/shelf_cloud.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">arcus cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Arcus</b> : Bentuk <b>awan tambahan</b> pada bagian <b>dasar awan</b> yang bentuknya melengkung atau menggulung seperti busur yang sedang direntang dan tepinya seperti perca yang tebal. Terbentuk di dasar awan <b>Cumulonimbus</b> dan <b>Cumulus</b>.</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAX0ryleDkuQ0S2_tKbZr9YOuEEyxA5lrPxoHESOOscsa1EJntdXCZGDXKaRZEP0bF8L7blFpMNMHh7C2K9eNsGb_Y0BQAvgkWyPLiBKmW6BnFUCZAr8m6O6Aau9v7l-H-9Auuxf8nd54_/s1600/cumulonimbus-clouds-can.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAX0ryleDkuQ0S2_tKbZr9YOuEEyxA5lrPxoHESOOscsa1EJntdXCZGDXKaRZEP0bF8L7blFpMNMHh7C2K9eNsGb_Y0BQAvgkWyPLiBKmW6BnFUCZAr8m6O6Aau9v7l-H-9Auuxf8nd54_/s320/cumulonimbus-clouds-can.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">incus cloud (anvil)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Incus</b> : <b>bentuk tambahan </b>yang terdapat pada puncak
<b>Cumulonimbus</b> dan
<b>Cumulonimbus</b> <b>cascelatus</b>, pada puncaknya mirip landasan dan tampak halus</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7mhZtsWtcR6Up8KotCdPWJNewJP-dt72gTXFoKOzia8JEwSG-i68kwPeydl7uXs33DrMkugHdK0iGVzwDGk5v8FDLyOdKs6dKW1JCsIudkp6lsd8y9xbX_HVBT8cQarqBMKu0Fqq6AUsO/s1600/panus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7mhZtsWtcR6Up8KotCdPWJNewJP-dt72gTXFoKOzia8JEwSG-i68kwPeydl7uXs33DrMkugHdK0iGVzwDGk5v8FDLyOdKs6dKW1JCsIudkp6lsd8y9xbX_HVBT8cQarqBMKu0Fqq6AUsO/s320/panus.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">panus cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Panus</b> : bentuk <b>awan tambahan</b> yang biasa terdapat pada awan <b>Altostratus</b>, <b>Nimbostratus</b>, <b>Cumulus</b>, dan
<b>Cumulonimbus</b>. Tempatnya di bagian bawah dan terkesan sebagai perpotongan <b>awan</b> utama</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIgoaOxovbcbAYPSoUM2_g6SprvVum8vCx8QwxlhyNoYo_d3FebqlQ2kDIx99LWrAG0tvB8rQFg7UZKVx0ePq43QCi-6h1_WdNAVvM7mfIK1WGBYzCdKIbNPHW3dEzcbI8SNkH1DoX3UFA/s1600/extremely_rare_rainbow_coloured_pilus_iridescent_cloud_over_ethiopia.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIgoaOxovbcbAYPSoUM2_g6SprvVum8vCx8QwxlhyNoYo_d3FebqlQ2kDIx99LWrAG0tvB8rQFg7UZKVx0ePq43QCi-6h1_WdNAVvM7mfIK1WGBYzCdKIbNPHW3dEzcbI8SNkH1DoX3UFA/s320/extremely_rare_rainbow_coloured_pilus_iridescent_cloud_over_ethiopia.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pilus cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Pilus</b> : bentuk <b>awan tambahan</b> yang tampak seperti <u>tudung tipis, dan kecil</u> yang terdapat di <b>puncak awan</b> atau sedikit di bawah <b>puncak awan </b>yang terlihat seperti ditembus oleh <b>awan utama</b>. Induknya adalah <b>Cumulus</b> dan <b>Cumulonimbus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE1wy5YECdUptaSuqWDk3dDGN2BAszAM915Y8dEwsb-NkLVQ43RgLOcQ7KFUJomx93QoG0SeSJqjK7A8xLinhNe75gPo_3yfWj-xaY8grWz1kcq-qwiliQUZ5Tv6_sGbDuGBz6huKigy7C/s1600/tuba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="273" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE1wy5YECdUptaSuqWDk3dDGN2BAszAM915Y8dEwsb-NkLVQ43RgLOcQ7KFUJomx93QoG0SeSJqjK7A8xLinhNe75gPo_3yfWj-xaY8grWz1kcq-qwiliQUZ5Tv6_sGbDuGBz6huKigy7C/s320/tuba.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tuba cloud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Tuba</b> : bentuk <b>awan tambahan</b> pada bagian <b>bawah awan</b> tampak seperti <u>pilar atau belalai atau kerucut</u> yang bisa muncul atau timbul pada awan <b>Cumulonimbus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWHslCPAyO6_N2tq24JrQiYC6zK59yLJY0nqlFU73JPrxP73uDGkDv6vtLUDCwKZRZ5sacizhTG9ssPjm37xkRgQnmxt33etgkUaZq_aTY9Firlry3OG7rSTpRJBXhDL_9ie55HcAOgyFY/s1600/VELUS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWHslCPAyO6_N2tq24JrQiYC6zK59yLJY0nqlFU73JPrxP73uDGkDv6vtLUDCwKZRZ5sacizhTG9ssPjm37xkRgQnmxt33etgkUaZq_aTY9Firlry3OG7rSTpRJBXhDL_9ie55HcAOgyFY/s320/VELUS.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">velus cloud (green)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Velus</b> : bentuk <b>awan tambahan</b> yang sering terlihat pada <b>awan Cumulus </b>dan
<b>Cumulonimbus</b> berupa lembaran tebal pada badan atau tengah <b>awan</b> sehingga terkesan ditembus oleh <b>awan utama</b>.</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-25411096045625168392012-03-10T18:49:00.004-08:002012-03-10T18:52:26.719-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : CUMULONIMBUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Cumulonimbus</b> bisa dibilang raja dari segala <b>awan</b>. Bagaimana tidak?<b>Awan cumulonimbus</b> merupakan <b>awan</b> yang paling ditakuti penerbang, <b>awan</b> yang paling sering membuat bencana, ditambah lagi <b>awan</b> ini merupakan satu-satunya <u>awan yang dapat menghasilkan muatan listrik</u> (mirip seperti baterai raksasa di langit). <b>Tornado</b> alias <b>puting beliung,</b> <b>downburst,</b> dan <b>hail</b> dapat terbentuk hanya di dalam awan ini. <b>Awan cumulonimbus</b> dapat terbentuk sendiri, sepanjang front, sepanjang ITCZ, atau di dalam cluster dan squall line.</div>
<br />
<b>Bentuk/wujudnya</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Cumulonimbus</b> merupakan awan padat dengan perkembangan vertikal menjulang tinggi, mirip gunung atau menara, bagian puncaknya berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata. Melebar mirip bentuk landasan yang disebut<i> anvil head.</i></div>
<i></i><br />
<a name='more'></a><i><br /></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAX0ryleDkuQ0S2_tKbZr9YOuEEyxA5lrPxoHESOOscsa1EJntdXCZGDXKaRZEP0bF8L7blFpMNMHh7C2K9eNsGb_Y0BQAvgkWyPLiBKmW6BnFUCZAr8m6O6Aau9v7l-H-9Auuxf8nd54_/s1600/cumulonimbus-clouds-can.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAX0ryleDkuQ0S2_tKbZr9YOuEEyxA5lrPxoHESOOscsa1EJntdXCZGDXKaRZEP0bF8L7blFpMNMHh7C2K9eNsGb_Y0BQAvgkWyPLiBKmW6BnFUCZAr8m6O6Aau9v7l-H-9Auuxf8nd54_/s320/cumulonimbus-clouds-can.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Cumulonimbus</b> terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan. terdapat <i>updraft </i>dan <i>downdraft</i> sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. gesekan <b>partikel2 awan</b> di dalamnya dapat menimbulkan <b>muatan listrik</b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cumulonimbus </b>menimbulkan <b>kilat (lightining)</b> dan <b>guntur (thundestorm)</b>, <b>hujan lebat, angin kencang, </b>bisa menimbulkan<b> hujan es.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya
<b>Cumulonimbus</b> terbentuk dari pertumbuhan awan <b>Cumulus </b>yang aktif. <i>Cumulus</i> menjadi <i>Towering Cumulus</i> menjadi
<b>Cumulonimbus</b> . <b>Cumulonimbus</b> dapat terjadi atau muncul dari perkembangan atau pertumbuhan jenis awan yang lain. Pertumbuhan awan rendah <b>Stratocumulus</b> atau pertumbuhan awan menengah <b>Altostratus, Nimbostratus, dan Altocumulus</b>.<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;">Klo mw lihat </span><b style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;">jenis awan </b><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;">lainnya, kita lihat </span><a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html" style="background-color: white; color: #6699cc; line-height: 20px; text-align: left; text-decoration: none;">daftar jenis awan</a><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;"> yuk!</span></span>
</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-76245123099465936992012-03-10T18:36:00.003-08:002012-03-10T18:36:52.895-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : CUMULUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Cumulus</b> merupakan <b>awan </b>dengan <i>vertikal depelopment</i> atau <b>pertumbuhan vertikal.</b> <b>cumulus </b>memiliki tinggi puncak awan yang tinggi dan sangat tebal, walaupun tidak setebal <b>awan cumulonimbus</b>. <b>cumulus</b> dapat sendiri atau berkumpul dalam satu kelompok. Pembentukan awan ini terjadi karena udara labil. Jika keadaan udara tetap labil, <b>cumulus</b> bisa berkembang menjadi <b>cumulunimbus</b>.<br />
<br />
<b>Bentuk/wujudnya</b><br />
<br />
<b>cumulus</b> tampak terpisah-pisah, pada umumnya padat dengan batas yang jelas. Pertumbuhan vertical atau tegak, mirip menara atau gunung atau kubah dengan puncaknya menyerupai bunga kol yang pada bagian-bagian yang terkena sinar matahari akan tampak putih kemilau sedangkan pada dasar tampak rata.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJg_mTPTe-A9OBKHT28RrY8g-J831GJK97P5Tf_EZ1it88WI2nSivw-b78uTCdxWibBBBBV-BwTedwgxzeYeQKJcstEpy2OQA6E2ifo1bBWrBjxPOJDGYFITLsIueoLV5gKcAmyWgQJ1cO/s1600/cumulus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJg_mTPTe-A9OBKHT28RrY8g-J831GJK97P5Tf_EZ1it88WI2nSivw-b78uTCdxWibBBBBV-BwTedwgxzeYeQKJcstEpy2OQA6E2ifo1bBWrBjxPOJDGYFITLsIueoLV5gKcAmyWgQJ1cO/s1600/cumulus.jpg" /></a></div>
<br />
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
<b>Cumulus</b> terdiri dari tetes-tetes air, sedangkan butir-butir es atau kristal-kristal es atau kristal-kristal salju biasa tertutup pada bagian awal yang suhunya di bawah 0 C.<br />
<br />
<b>Jenis/spesies</b><br />
<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Cumulus Humulis</i> (CL=1), tampak sebagai
<b>Cumulus</b> kecil-kecil, terbentuk pada saat-saat angin timuran atau angin pasat dan ukuran tinggi lebih pendek dari pada lebar dasarnya.<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Cumulus Mediocris</i> (CL=2), dengan ukuran tinggi sedang dan ukuran tingginya lebih panjang dari lebar dasarnya. Puncaknya berbentuk tonjolan kecil.<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Cumulus Congestus</i>, mengalami perkembangan vertikal ke atas yang jelas dan tinggi dengan puncaknya berbentuk bunga kol.<br />
<div>
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;">Klo mw lihat </span><b style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;">jenis awan </b><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;">lainnya, kita lihat </span><a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html" style="background-color: white; color: #6699cc; line-height: 20px; text-decoration: none;">daftar jenis awan</a><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;"> yuk!</span></span>
</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-4087423554094515272012-03-10T18:14:00.003-08:002012-03-10T18:14:32.608-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : STRATUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Stratus</b> merupakan <b>awan rendah</b> yang biasanya menandai kestabilan udara atau <b>inversi suhu.</b> <b>Awan stratus</b> dapat terbentuk akibat menyebarnya <b>awan stratucumulus</b> akibat adanya <b>inversi suhu.</b> <b>stratus</b> juga dapat bertahan berhari-hari di wilayah <b>anticyclone</b>. Pada saat terjadi <b>front panas</b> yang lemah, <b>awan</b> ini kerap muncul dan membawa presipitasi ringan, yaitu <b>drizzle</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bentuk/wujudnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Stratus</b> berupa lembaran-lembaran atau lapisan-lapisan berwarna abu-abu dengan dasar yang teratur. Jika matahari masih terlihat dari balik <b>awan</b> ini maka tepi <b>awannya</b> akan tampak jelas. Kadang-kadang berbentuk pecah-pecah dan tampak kasar (<b>frakto stratus</b>). Untuk <b>stratus tebal </b>mampu menutup sinar matahari atau bulan.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi0u17B1NVSDxKWL16IYMLYi8vRnwCkQjBrZCOo54vpszdVMc7cpN5aOOW9DmonPihpWNNhEZs-2mYp_i4KieZMQtB4LupPEfsPrIYGlc7gTaLIuBe-tzXCUU2AyHmzs6voQMrhAu0Rpb-/s1600/stratus019801.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi0u17B1NVSDxKWL16IYMLYi8vRnwCkQjBrZCOo54vpszdVMc7cpN5aOOW9DmonPihpWNNhEZs-2mYp_i4KieZMQtB4LupPEfsPrIYGlc7gTaLIuBe-tzXCUU2AyHmzs6voQMrhAu0Rpb-/s320/stratus019801.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Fisisnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Stratus</b> terdiri dari tetes-tetes air yang sangat kecil dan yang cukup besar dapat menjadi tetes-tetes <b>Drizzle</b> atau prisma-prisma es atau butir-butir salju.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>stratus </b>Umumnya berbentuk lapisan awan yang mirip kabut berwarna abu-abu dengan tinggi dasar <b>awan yang rendah</b>, hujan yang terjadi adalah gerimis atau <b>drizzle</b>. Bisa juga terjadi dari awan <b>Cumulus</b> dengan dasar yang rendah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Proses pembentukannya adanya proses pendinginan pada atmosfer bagian bawah dekat permukaan, bisa juga terbentuk dari <b>Stratocumulus </b>yang dasarnya merendah atau kehilangan bentuk-bentuk. <b>Awan stratus</b> yang tampak kasar disebut <b>fractostratus</b>.<b>awan</b> ini merupakan <b>awan tambahan</b> yang terbentuk karena pengaruh<b> turbulensi</b> yang disebabkan oleh munculnya udara basah yang berasal dari endapan yang turun dari <b>Altocumulus</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Stratus</b> dapat terbentuk karena naiknya kabut secara perlahan-lahan sebagai akibat dari adanya pemanasan permukaan bumi atau meningkatnya kecepatan angin permukaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;">Klo mw lihat </span><b style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;">jenis awan </b><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;">lainnya, kita lihat </span><a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html" style="background-color: white; color: #6699cc; line-height: 20px; text-align: left; text-decoration: none;">daftar jenis awan</a><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px; text-align: left;"> yuk!</span></span>
</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-76592408007356719762012-03-10T18:02:00.002-08:002012-03-10T18:05:01.368-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : STRATOCUMULUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Stratocumulus</b> merupakan <b>awan rendah</b>. Semua <b>awan rendah</b> dapat menghasilkan <b>presipitasi</b>, begitupun <b>awan stratocumulus</b>. secara umum, <b>stratocumulus</b> dibedakan menjadi dua jenis,yaitu <b>stratocumulus undulatus</b> (bergelombang) dan <b>stratocumulus cumuliformis</b> (seperti cumulus).<br />
<br />
<b>Bentuk/wujudnya</b><br />
<br />
<b>Stratocumulus</b> berupa perca-perca atau lembaran-lembaran berwarna abu-abu atau keputih-putihan atau campuran keduanya. Terdiri dari massa awan yang bulat, gumpalannya nampak mengumpul/terpisah, dan elemen-elemennya tersusun secara teratur yang besarnya sekitar 5derajat.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs0mC890a_aGhRp7-q8qAAhbs7c95Il_bn_Oqa0QbGzivJFePtZWcj6MPcVYP327YD8BbUGRycM3-xuj1OzsCvcEvH0h9-n8zmzulhroh0wmsptM9f3BgZ3hlmj9ei0RwhbHwIvXpZSDwf/s1600/STRATOCUMULUS_2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs0mC890a_aGhRp7-q8qAAhbs7c95Il_bn_Oqa0QbGzivJFePtZWcj6MPcVYP327YD8BbUGRycM3-xuj1OzsCvcEvH0h9-n8zmzulhroh0wmsptM9f3BgZ3hlmj9ei0RwhbHwIvXpZSDwf/s320/STRATOCUMULUS_2.JPG" width="320" /></a></div>
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
<b>Stratocumulus</b> terdiri dari tetes-tetes air. Ketebalan dan bentuk elemennya berubah sesuai dengan tingkat transparansinya.<br />
<br />
<b>Jenis/spesies</b><br />
<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Stratocumulus Translucidus</i> (CL=5), mirip <i>Altocumulus translucidus</i> yang membedakan tingkat dasarnya.<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Stratocumulus Opacus</i> (mirip CL=5), mirip <i>Altocumulus Opacus</i>.<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Stratocumulus Undulatus</i>. Bentuknya mirip Cl = 5, bentuknya bergelombang<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Stratocumulus Veperalis</i>, CL=4 bentuk lapisannya tebal tipis.<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Stratocumulus Comuloginitus</i> (CL=4), terjadi dari bentangan <b>Cumulus</b>.<br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;">Klo mw lihat </span><b style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;">jenis awan </b><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;">lainnya, kita lihat </span><a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html" style="background-color: white; color: #6699cc; line-height: 20px; text-decoration: none;">daftar jenis awan</a><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 20px;"> yuk!</span></span>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-37340325336290410922012-03-10T17:34:00.001-08:002012-03-10T17:34:12.846-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : NIMBOSTRATUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Awan nimbostratus</b> merupakan <b>awan menengah</b>, namun pada kenyataannya <b>awan</b> ini dapat merendah di ketinggian <b>awan rendah</b>. <b>Nimbo</b> berasal dari baha latin <b>Nimbus </b>yang artinya <b>endapan </b>atau <b>presipitasi</b>. <b>Awan</b> ini dapat menghasilkan endapan baik <b>hujan</b> maupun <b>salju</b>. ketebalan awan <b>nimbostratus</b> bisa mencapai 2 km atau 2000 m.<br />
<br />
<b>Bentuk/wujudnya</b><br />
<br />
<b>Nimbostratus</b> berupa lembaran/lapisan <b>awan</b> berwarna abu-abu dan tampak gelap tidak teratur. Umumnya di daerah lintang tinggi/sedang yang disertai dengan <b>hujan salju </b>yang tidak continue. Karena ketebalannya maka matahari tidak tampak di balik awan ini.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYh5rzj3iCvDFhjE4V1VVgpR-GjAeB1LusvKtXPc9MYiV2ALrw1w_uQ-sEpgwRYrpohJ3KfDKPfpkwM0VvFwM48JxvN3iYzIy0RD-RWHzkLBRqWMYJ7F4wb1Eir1Gj71DQU19Kip2o4h9p/s1600/Nimbostratus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYh5rzj3iCvDFhjE4V1VVgpR-GjAeB1LusvKtXPc9MYiV2ALrw1w_uQ-sEpgwRYrpohJ3KfDKPfpkwM0VvFwM48JxvN3iYzIy0RD-RWHzkLBRqWMYJ7F4wb1Eir1Gj71DQU19Kip2o4h9p/s320/Nimbostratus.jpg" width="320" /></a></div>
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
pada umumnya <b>nimbostratus</b> terdiri dari titik-titik air untuk daerah tropis sedangkan pada daerah lintang tinggi mengandung butir-butir salju atau campuran keduanya.<br />
<br />
<b>Catatan</b><br />
<br />
Pada umumnya awan ini sendirian dan dasar awannya tidak tampak, hujan terus-menerus tanpa <b>Guntur.</b> Terdiri dari <b>Altostratus</b> yang menebal lalu merendah.<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Calibri; font-size: 15px; line-height: 20px;">Klo mw lihat </span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Calibri; font-size: 15px; line-height: 20px;">jenis awan </b><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Calibri; font-size: 15px; line-height: 20px;">lainnya, kita lihat </span><a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html" style="background-color: white; color: #6699cc; font-family: Calibri; font-size: 15px; line-height: 20px; text-decoration: none;">daftar jenis awan</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Calibri; font-size: 15px; line-height: 20px;"> yuk!</span>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-16625042016496273682012-03-10T05:48:00.001-08:002012-03-10T05:50:21.019-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : ALTOSTRATUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Altostratus</b> merupakan <b>awan menengah (middle cloud).</b> <b>awan i</b>ni dapat menghasilkan <b>presipitasi ringan</b> dan <b>virga (hujan yang tidak sampai ke tanah)</b>. <b>species-species awan</b> dari <b>altostratus</b> antara lain : <b>altostratus undulatus</b>, <b>altostratus opacus</b>, dan <b>altostratus translucidus</b>.<br />
<br />
<b>Bentuk/wujudnya</b><br />
<br />
<b>Altostratus</b> berupa lembaran/lapisan atau jalur-jalur berwarna keabu-abuan dan berserabut, mampu menutup seluruh langit. Pada bagian-bagian awan yang tipis masih dapat ditembus oleh sinar matahari kecuali yang tebal.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG3_0xeIKORL8Z7pUCxRKfwBJaaSAkQCJ3E-63sHipFhlbwR47QEo3ccps01DvLPWZSdQ7ilYVIAFeKbDwnY03OB0_6oRK9y0Z5kF0VMRKhItSS9gCNFZtB5w7yxN1OlDgdrvq59y39mzU/s1600/Altostratus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG3_0xeIKORL8Z7pUCxRKfwBJaaSAkQCJ3E-63sHipFhlbwR47QEo3ccps01DvLPWZSdQ7ilYVIAFeKbDwnY03OB0_6oRK9y0Z5kF0VMRKhItSS9gCNFZtB5w7yxN1OlDgdrvq59y39mzU/s320/Altostratus.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
<span style="white-space: pre;"><b>Altostratus</b> </span>terdiri dari butiran-butiran air.<br />
<br />
<b>Catatan</b><br />
<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Altostratus</b> dapat terjadi dari <b>awan Nimbostratus</b> yang menipis atau dari <b>Cirrostratus</b> yang menebal kemudian merendah sampai ke lapisan awan menengah.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada umumnya <b>Altostratus</b> terbentuk merata akibat adanya gerak udara secara vertikal yang naik secara perlahan-lahan sampai lapisan menegah.<br />
<br />
Klo mw lihat <b>jenis awan </b>lainnya, kita lihat <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html">daftar jenis awan</a> yuk!
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-17519731887711817182012-03-10T05:23:00.001-08:002012-03-10T05:50:49.177-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : ALTOCUMULUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Altocumulus</b> merupakan <b>awan menengah</b> bersama <b>altostratus</b> dan <b>nimbostratus</b>. Kemunculan <b>awan altocumulus congestus</b> (salah satu <b>species awan altocumulus</b>) ini biasanya menandakan akan datangnya <b>thunderstorm</b><br />
<br />
<b>Bentuk / Wujud</b><br />
<br />
<b>Altocumulus</b> mirip dengan <b>Cirrocumulus</b>, tapi bulatan massa<b> awan altocumulus</b> lebih luas berupa massa awan yang berbentuk bulatan atau bergulung-gulung teratur dengan ukuran 1derajat < α < 5derajat atau lebih besar dari <b>Cirrocumulus.</b> Lapisan atau lembaran awan berwarna putih atau keabu-abuan atau kedua-duanya sehingga terbentuk bayangan di permukaan bumi jika terkena sinar matahari.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbunwXTaW6HsIzKNXTbgBNCBVA_gvXoUZ_lMz9OS5w8zOJHzNl1O4qSy8JnYK8vMlssJK1JEy9llwP-sVwNyGSxLC3Xdupr9G9N8hDLKwOo_iLeNh5Hap0i09RABfLDzvrMY4zHuVas8U/s1600/altocumulus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbunwXTaW6HsIzKNXTbgBNCBVA_gvXoUZ_lMz9OS5w8zOJHzNl1O4qSy8JnYK8vMlssJK1JEy9llwP-sVwNyGSxLC3Xdupr9G9N8hDLKwOo_iLeNh5Hap0i09RABfLDzvrMY4zHuVas8U/s320/altocumulus.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
<b>Awan altocumulus </b>terdiri dari tetes air yang kelewat dingin.<br />
<br />
<b>Catatan <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>:<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span></b><br />
<b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><br /></span></b><br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Altocumulus</b> dapat terjadi dari menebalnya <b>awan Cirrocumulus </b>kemudian merendah.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Perubahan dari <b>awan Altostratus</b> atau <b>Nimbostratus</b>.<br />
-<b><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Turbulensi vertikal</b> sampai ke lapisan menengah.<br />
<br />
<b>Jenis/spesies</b><br />
<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Altocumulus Translucidus</i> (CM=3), <b>massa awan</b> yang berbentuk bulatan-bulatan atau bergulung-gulung, tepinya bercahaya dari celah-celahnya, apabila tidak ada <b>awan tinggi </b>maka langit biru tampak. Bulatannya 3o < α < 5o<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Altocumulus Opacus</i> (CM=5), lapisan <b>awan tebal</b> dimana di dasarnya atau bawahnya masih terdapat/tampak kerutan atau lekukan-lekukan/kantong-kantong sehingga sinar bulan atau matahari tidak mampu menembusnya.<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Altocumulus Cumuloginitus</i> (CM=6), terjadi dari bentangan <b>Cumulus </b>(atau Cb).<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Altocumulus Castellatus</i> (CM=8), menjulang tinggi seperti tembok, benteng, castil, atau menara dan mirip <b>awan Cumulus</b>.<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Altocumulus Lenticularis </i>(CM=4), <b>massa awan</b> yang tipis, terpisah-pisah, berbentuk seperti lensa dan kelihatan terus berubah.<br />
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>
Altocumulus Pilus</i> (CM=7), Keberadaanya di dekat atau di puncak awan <b>Cumulus</b> atau <b>Cumulonimbus</b> terlihat seolah-olah mengahalangi pertumbuhan induknya<br />
7)
<i>Altocumulus Percipitans</i> (CM=9), menimbulkan hujan ringan, tidak kontinyu.<br />
<div>
<br />
Klo mw lihat <b>jenis awan </b>lainnya, kita lihat <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html">daftar jenis awan</a> yuk!
</div>
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3000028139779655798.post-90889153342384135562012-03-10T05:05:00.001-08:002012-03-10T05:51:05.344-08:00JENIS AWAN DAN GAMBAR : CIRROSTRATUS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Cirrostratus</b> merupakan <b>awan</b> yang sulit dideteksi, namun dengan adanya <b>awan</b> ini, itu biasanya menandakan datangnya <b>front panas</b>. Ini berarti mungkin akan ada <b>hujan</b> atau <b>jatuhnya presipitasi</b>. <b>Cirrostratus</b> dapat menimbulkan <b>HALO</b> jika cukup tebal.<br />
<br />
<b>Bentuk/wujudnya</b><br />
<br />
<b>Cirrostratus</b> berupa serabut dengan jalur-jalur yang tipis atau cadar atau mirip kerudung, halus berwana keputih-putihan dan mampu menutup sebagian atau seluruh langit serta dapat menimbulkan <b>HALO</b> dengan besaran sudut 22 derajat.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<b>Fisisnya</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Ms9fvlNPX5Ai1aLuZ2nXeAu-yR2gtxvFQOlwqc14KzLn5CNxR5URLWLn4BUyq3LtlhyoKfP9QBWuqDko271tdrxZY5wlQ2WTPLZuCwETEjXMBkBPvAHaSNHHMksiXF1cjjcncKDwb0wc/s1600/cirrostratus-clouds.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Ms9fvlNPX5Ai1aLuZ2nXeAu-yR2gtxvFQOlwqc14KzLn5CNxR5URLWLn4BUyq3LtlhyoKfP9QBWuqDko271tdrxZY5wlQ2WTPLZuCwETEjXMBkBPvAHaSNHHMksiXF1cjjcncKDwb0wc/s320/cirrostratus-clouds.jpg" width="320" /></a></div>
<b>Cirrostratus</b> terdiri dari kristal-kristal es atau butir-butir es.<br />
<br />
<b>Jenis/spesies</b><br />
<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><i>Cirrostratus Nobulosus</i> (CH=5 atau CH=6), menyerupai cadar yang halus atau kerudung.<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Cirrostratus Filocius</i> (CH=8), terbentuk dari perkembangan <i>Cirrus Densus</i> yang lebar atau menipis.<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>
<i>Cirrostratus Fibratus</i> (CH=7), menutupi seluruh langit, sering menimbulkan halo.<br />
<br />
Klo mw lihat <b>jenis awan</b> lainnya, kita lihat <a href="http://kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-awan-dan-gambarnya.html">daftar jenis awan</a> yuk!
</div>puremindhttp://www.blogger.com/profile/18145521942684521678noreply@blogger.com0