Sunday, June 5, 2011

ASTEROID (INTRODUCTION)

Asteroid adalah anggota kecil dari system tata surya dalam orbit heliocentric yang terkonsentrasi antara Jupiter dan mars. Sejak banyak di antaranya sudah memiliki orbit yang kasar, mirip dengan  planet-planet (inklinasi yang rendah dan keaehan), mereka kadang-kadang disebut planet minor meskipun sebutan ini tidak lama dalam penggunaan umum. Yang paling penting adalah perbedaan antara asteroid dan komet, dimana perbedaan utamanya adalah komposisi. Sebagian besar asteroid adalah objek berbatu, komposisinya sama dengan material dalam planet-planet. Sebaliknya, komet mengandung banyak es dan volatile beku, ditambah dengan silikat dan bahan organic. Bagaimanapun ada ambigu di dalam terminologinya. Komet yang sering melewati matahari mungkin kehilangan bahan-bahan dan menjadi  tak dapat dibedakan dengan asteroid berbatu. Ditambah lagi ada banyak objek yang kaya volatile sudah ditemukan di luar system tata surya (di luar neptunus) yang melawan klasifikasi sebagai asteroid maupun komet. Ini adalah Kuiper Belt Objects (KBOs) atau objek sabuk Kuiper.

Asteroid terlalu redup untuk bisa dilihat oleh mata telanjang, jadi penemuan mereka termasuk dalam era astronomi teleskopik. Pada tahun baru 1801, Giuseppe Piazzi di Palemo Observatory menemukan asteroid pertama, yang dia namakan Ceres untuk dewa pelindung Romawi dari Sicily. Objek redup ini (sekarang dikenal secara luas sebagai asteroid) mengorbit matahari pada jarak 2,8 satuan astronomi. Dulu dia disebut “planet hilang” dalam kekosongan atau celah besar antara orbit Mars dan Jupiter.  Beberapa tahun berikutnya, tiga asteroid lagi – Pallas, Juno, dan Vesta – ditemukan, juga mengorbit antara Mars dan Jupiter. Asteroid-asteroid ini lebih kecil dari Ceres, meskipun Vesta sedikit lebih cerah karena permukaannya yang lebih reflektif. Meskipun dikombinasikan, massa dari empat objek ini  tidak mendekati planet sebenarnya. Sebagian besar asteroid berlokasi di dalam yang disebut sabuk asteroid utama, pada jarak dari matahari antara 2,2 dan 3,3 SA, cocok dengan periode orbit antara 3,3 dan 6 tahun.

Asteroid berikutnya tidak ditemukan sampai 1845, tapi dari setelah itu, mereka ditemukan secara teratur oleh pengemat visual yang meneliti langit dan melihat mereka. Tahun 1890-an, total jumlah meningkat menjadi 300. Pada waktu itu, patrol fotografi dimulai, dan jumlah dari objek dikenal meningkat tajam dan mencapai 1000 dalam 1923, 3000 pada 1984, 5000 pada 1990, dan 20.000 pada 2001. Untuk memasuki  daftar resmi asteroid, sebuah objek harus diteliti secara baik untuk menetapkan orbitnya dan mengijinkan pergerakannya menjadi terkalkulasi secara akurat beberapa tahun ke depan. Tanggung jawab untuk mendaftar asteroid dan menerima yang baru ditemukan ditugaskan kepada International Astronomical Union Minor Planet Center di Cambridge, Massachusetts. Sangat menarik indikasi perkembangan selama 198 tahun dibutuhkan untuk menemukan 10.000 pertama, tapi hanya 2 tahun diperlukan untuk menemukan 10.000 ke dua. Penemuan paling baru adalah survey Spaceguard, sebuah pencarian yang diselenggarakan dengan persetujuan bersama untuk asteroid dekat bumi (near-Earth Asteroids / NEAs) yang akan didiskusikan secara detail pada akhir artikel.

Untuk tambahan penandaan angka (e.g., 4 Vesta, 100 Pazzia), yang diberikan dalam urutan kronologi dari  penentuan dari  sebuah orbit yang memadai, banya asteroid yang sudah dinamai, seringkali disarankan oleh penemunya.  Pada awalnya banyak dinamai dengan dewa-dewa yunani dan romawi, seperti Ceres dan Vesta, dan kemudian berkembang untuk memasukkan nama-nama feminism untuk beberapa jenis. Ketika nama-nama maskulin diapplikasikan, pemberian nama feminism latin berakhir. Lebih baru lagi, syarat gender feminim sudah menurun, dan sekarang asteroid dinamai untuk variasi nama orang dan tempat yang membingungkan, terkenal maupun  tidak jelas.  Benda ini lebih menggunakan nama dibandingkan dengan nomor utnuk merujuk pada asteroid yang spesifik.

No comments:

Post a Comment